Empat Kali Rekonstruksi Digelar untuk Cari Dinamit Hilang
Polisi sudah menggelar empat kali rekonstruksi terkait hilangnya 250 dinamit dari Subang menuju Bogor, Jawa Barat.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi sudah menggelar empat kali rekonstruksi terkait hilangnya 250 dinamit dari Subang menuju Bogor, Jawa Barat.
"Rekonstruksi sudah empat kali, mulai dari pemberangkatan sampai ke tempat terakhir,” kata Kepala Bagian Analisis dan Evaluasi Divisi Humas Polri Kombes Rusli Hedyaman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2013).
Hasil rekonstruksi masih didalami polisi, untuk memastikan apakah bahan peledak dicuri bajing loncat atau digelapkan.
“Masih didalami oleh kawan-kawan di lapangan, apa ini terkait pencurian modus bajing loncat, atau penggelapan,” tuturnya.
Dari hasil renkostruksi terakhir, polisi masih yakin bahwa hilangnya dua dus berisi 250 batang dinamit, diduga dicuri. Titik-titik yang dicurigai dijadikan tempat rekonstruksi terus didalami.
“Titik rekonstruksi mulai saat berangkat, di tengah jalan, sampai terakhir diketahui petugas oleh pegawai perusahaan bahwa barangnya hilang,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, 250 dinamit hilang dalam perjalanan dari Subang ke Bogor, Jawa Barat.
Hilangnya bahan peledak dimulai dengan diangkutnya amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit 2.000 kilogram, dan 4.000 detonator listrik dari gudang PT Multi Nitroma Kimia (PT MNK) dari Subang Jawa Barat ke gudang PT Batu Sarana Persada (PT BSP) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/6/2013) sekitar pukul 14.00 WIB.
Ternyata, bahan peledak tersebut tidak langsung dibawa ke Bogor, tapi truk lebih dulu membawa bahan peledak ke Gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara.
Pengangkutan bahan peledak dari Subang dilakukan dua kali ke Marunda. Dua truk lebih dulu berangkat ke Marunda, kemudian dua truk lagi menyusul ke Marunda.
Setelah semua berkumpul di Marunda, keempat truk pengangkut bahan peledak, konvoi ke Bogor melalui jalur Tol Jagorawi.
Setibanya di Bogor tempat gudang PT BSP, Kamis (27/8/2013) sekitar pukul 07.30, barang diturunkan dan dihitung.
Setelah dihitung, ternyata, ada kekurangan dua dus dinamit yang berisi 250 batang dinamit seberat 50 kilogram.
Pada truk yang paling belakang, ada sobekan terpal sepanjang kurang lebih satu meter. Diduga, bahan peledak dicuri dengan cara merobek terpal penutup bak truk sebelum diambil barangnya. (*)