Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Puasa, Warga yang Berziarah ke Makam Uje Terus Berdatangan

Puluhan orang itu berjalan di jalan kecil di tengah pemakaman

zoom-in Jelang Puasa, Warga yang Berziarah ke Makam Uje Terus Berdatangan
WARTA KOTA/FERYANTO HADI
Warga yang berziarah ke Makam Uje semakin banyak jelang Ramadan 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari beranjak petang dan gerimis masih turun di sekitar TPU Karet Tengsin, Tanah Abang, Kamis (4/7/2013). Di sekitar makam Jeffry Al Buchori atau Uje suara tahlil masih terdengar. Ada tujuh orang sedang duduk hikmat di sana. Tidak jauh dari orang-orang itu, terdapat dua kotak amal bertulis 'Pesantren Uje Cikeas'.

Sementara itu, dari kejauhan tampak barisan orang yang berjalan mendekat ke arah makam Uje. Puluhan orang itu berjalan di jalan kecil di tengah pemakaman, di atas jalanan yang becek, sesekali menadahkan tangan di atas kepala untuk menghalau gerimis.

Sesampainya di makam Uje, mereka segera mengambil posisi masing-masing, mengitari makam. Sangking banyaknya jumlah rombongan, sebagian tidak bisa mendekat ke arah makam, hanya menyaksikan dari jarak beberapa meter.

Dipimpin seorang lelaki berpeci putih, jamaah itu kemudian melantunkan ayat suci dan memanjatkan doa-doa. Suasana hikmad. Beberapa dari mereka menitikkan air mata.

Haji Abdul Wachid (54) adalah pemimpin rombongan berjumlah 60 orang itu. Mereka sengaja datang jauh-jauh dari Sukabumi, untuk melihat makam Uje dan mendoakan dai muda tersebut.

"Kita ada 60 orang sengaja datang ke sini buat ziarah ke makam Uje. Ini atas permintaan ibu-ibu pengajian di daerah kami Dusun Gandasoli, Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi. Kita memang sudah merencakan ini sejak beberapa waktu lalu dan kebetulan saya diminta untuk memimpin ziarah," kata Haji Abdul Wachid ditemui usai memimpin doa.

BERITA REKOMENDASI

Bagi Haji Abdul Wachid, almarhum Uje punya kesan yang baik dan disenangi masyarakat luas.

"Beliau kan kalau ngajiin anak muda paling top. Walaupun masih muda, beliau pengambilan temanya juga cocok buat anak muda, buat ibu-ibu dan segala usia. Jadi pantas saja banyak orang yang terkesan dan berkunjung ke sini untuk berziarah," katanya.

Rani, pemudi berusia 18 tahun yang datang ke makam Uje petang itu, menangis sesaat Warta Kota memintanya menjelaskan kesan-kesannya terhadap almarhum Uje.

"Beliau ceramahnya sering didengerin apalagi bulan ramadhan nanti pasti banyak televisi yang muter tayangan ulangnya. Pas dulu tahu beliau meninggal, ya, saya shock. Karena selama ini saya suka sama Uje. Kadang kalau inget suka nangis sendiri. Apalagi tadi pas baru dateng ke makam, saya nangis," ujar Rani sambil sesenggukan.

Rani mengaku baru pertama kali datang ke makam Uje. "Ini yang pertama ke sini, walaupun sudah lama sebenarnya pengen ke sini. Tadi kebetulan pulang kerja dari Cibubur, sama temen-temen, berlima, sepakat buat ke sini. Buat doain beliau sama minta didoain beliau juga. Karena beliau kan dekat dengan Allah," kata Warga Perum Grand Residence Blok 28, Kelapa Nunggal, Bogor.


Tak Pernah Sepi

Almarhum ustaz Jeffry Al Buchori atau Uje benar-benar menjadi sosok fenomenal. Semenjak dia meninggal pada 26 April lalu, makam Uje yang terletak di komplek pemakaman TPU Karet Tengsin, Tanah Abang, tidak pernah sepi. Seperti yang terjadi pada Kamis (4/7/2013). Masyarakat baik dari Jakarta maupun luar Jakarta berduyun-duyun datang ke makam Uje dan melantunkan doa-doa untuk kebaikan sang ustaz.

"Sejak kemarin pengunjung sudah penuh. Dari tadi nggak ada berhentinya," kata Juni (33), seorang penjaga parkir di sekitar makam. Menurut Juni, sepekan ini, jumlah peziarah yang datang makin bertembah.

Bahkan, menurutnya, hingga pukul 00.00 WIB masih saja ada peziarah yang berdoa di samping makam Uje.

"Rombongan datangnya dari mana-mana, ada yang dari Bogor, Bandung dan kota-kota lain. Tadi pagi juga ada rombongan dari Banjarmasin menggunakan tiga bus besar,"ujarnya.

Juni memprediksi, peziarah yang datang ke makam Uje akan terus bertambah seiring semakin dekatnya bulan Ramadhan. "Rata-rata memang pendatang dari luar kota yang paling banyak. Ramai sekali. Apalagi kemarin (Rabu 3/7_red), keluarga Uje pada datang, uminya dan saudara-saudaranya. Nanti pasti akan ramai saat dekat dengan puasa dan puncaknya di bulan puasa," tutur Juni, warga Gang Muhayar II, Tanah Abang.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas