Didik Tak Tahu Kandidat Kongres Partai Demokrat Sebar Uang
Ketua Panitia Pelaksana atau Organizing Committe (OC) Kongres Partai Demokrat tahun 2010 di Bandung, Didik Mukrianto,
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Pelaksana atau Organizing Committe (OC) Kongres Partai Demokrat tahun 2010 di Bandung, Didik Mukrianto, mengaku tak tahu apakah ada alokasi dana dari para kandidat untuk peserta saat kongres digelar.
Ia tidak tahu, karena dalihnya sebagai Ketua OC, tak sempat mengurus hal-hal seperti itu.
“Saya sebagai panitia kongres, saya sangat sibuk dan fokus urusin kongres, sehingga terkait dengan tim-tim pemenangan yang melakukan koordinasi di luar kongres saya sama sekali tidak tahu," kata Didik usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (10/7/2013). Didik diperiksa selama empat jam.
Ketua DPP PD ini mengaku saat itu tak mengurus pemenangan para kandidat yang bertarung.
Menurut Didik, itu adalah urusan masing-masing tim pemenangan para calon. Dia juga menyatakan bahwa uang saku untuk peserta Kongres tidak dianggarkan.
Menurutnya, dalam perencanaan budgeting, panitia hanya mengurus hal yang menjadi kebutuhan kongres, di antaranya akomodasi, konsumsi, transportasi dan sarana-sarana persidangan lainnya.
"Kalau mengenai uang saku peserta dan segala macam tidak dianggarkan," ujarnya.
Didik juga menyatakan, panitia tidak memberikan uang transportasi kepada peserta. Karena menurutnya kegiatan kongres merupakan kegiatan kader.
"Panitia tidak menyediakan uang transpor peserta dari daerah ke kongres," tegasnya.
Seperti diketahui, pada Kongres PD 2010, itu ada tiga kandidat yang bersaing ketat. Yakni, Anas Urbaningrum, Marzuki Alie dan Andi Alifian Mallarangeng.
Anas akhirnya terpilih sebagai Ketum menyingkirkan Marzuki dan Andi Mallarangeng.
Marzuki kemudian menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina, dan Andi sebagai Sekretaris Dewan Pembina PD.
Anas menyatakan mundur sebagai Ketum PD sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi Hambalang. Andi Alifian Mallarangeng, sebelumnya lebih dulu mundur dari Sekretaris Wanbin PD dan Menteri Pemuda Olahraga karena menjadi tersangka dugaan korupsi Hambalang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.