Jokowi Masak Berkhianat?
Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui adanya pertemuan antara Ketua Umum Hatta Rajasa dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui adanya pertemuan antara Ketua Umum Hatta Rajasa dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Iya betul (ada pertemuan)," kata Wakil Ketua Umum Dradjad Wibowo Minggu (22/7/2013) kemarin.
Mengenai isi pembicaran, Drajad mengatakan pertemuan dengan Jokowi membahas pembangunan di DKI seperti MRT, Monorel serta kemacetan menuju Tanjung Priok. "Kaitannya dengan MP3EI dan kelancaran arus barang," tuturnya.
Namun, Dradjad tak menampik bila terdapat pula pembicaraan mengenai hal lainnya. Ia menganggap wajar karena Hatta dan Jokowi merupakan politisi.
"Kalaupun ada pembicaraan lain-lain, ya wajarlah karena mereka berdua kan tokoh politik. Tapi saya pastikan, belum ada pembicaraan final soal pasangan capres-cawapres. Tapi mereka kan tokoh politik, pasti ada lah pembicaraan politik," katanya.
Pertemuan Hatta dengan Jokowi berlangsung beberapa waktu lalu. Drajad mengatakan pembicaraan tersebut bukan berlangsung di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
Hatta tidak hanya berkomunikasi dengan Jokowi, Drajad mengungkapkan ketua umum PAN itu juga menjalin pembicaraan dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.
"Sekarang masih komunikasi biasa saja. Dengan Mas Prabowo, komunikasi terus. Dengan semua nama yang muncul, kita komunikasi terus. Belum saatnya jodoh-jodohan karena semuanya tergantung hasil Pileg. Jadi semua opsi masih serba mungkin, tergantung hasil Pileg," tuturnya.
Dradjad kemudian mengungkapkan tidak setuu dengan komentar beberapa politisi yang mendesak agar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak maju dalam Pilpres 2104, kemudian mengusung Jokowi.
"Bu Mega itu Ketua Umum parpol. Semua ketum parpol atau ketua dewan pembina (Prabowo) berhak maju, kecuali SBY karena sudah dua periode. Jokowi dibesarkan bu Mega dan PDIP. Masak berkhianat?" " Dradjad menegaskan.