Kantor Penyuap Rudi Rubandini Tampak Sepi
Kantor Perusahaan trader asal Singapura Krene Oil Pte Ltd yang terletak di Equity Tower, Jakarta Selatan, tampak sepi.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Perusahaan trader asal Singapura Krene Oil Pte Ltd yang terletak di Equity Tower, Jakarta Selatan, tampak sepi. Pintunya yang berukuran tinggi 6 dan lebar 2 meter itu ditutup rapat. Berdasarkan keterangan para satpam hanya resepsionis dan Office Boy (OB) saja yang masuk pada hari ini, Rabu (14/8/2013).
Menurut keterangan satpam Equity Tower memang pihak Krene tidak mau menjumpai satu wartawan pun terkait dengan pemberitaan dugaan penyuapan yang dilakukan dua pegawai Krene dengan memberikan dana sebesar 700 ribu dollar AS kepada Kepala SKK Migas yang tengah ditelusuri KPK itu.
"Saya bahkan melarang wartawan untuk naik ke lantai 35, kalau bisa dilarang di lobby, mereka memang meminta agar tidak diwawancarai wartawan," tutur salah seorang petugas keamanan Equity Tower yang tidak mau disebutkan namanya, di Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Ia kembali menyebutkan pihak direksi tidak ada dikantor. Kalaupun ada hanya resepsionis dan OB. Bahkan menurutnya tidak ada staff Hubungan Masyarakat yang muncul di kantor tersebut. Mereka seakan menghilang.
"Dari pagi memang tidak ada direksi yang hadir, humas juga gak ada, yang pasti resepsionis memerintahkan agar wartawan tidak bisa naik ke lantai 35 karena akan timbulkan kegaduhan, karena dari pagi banyak wartawan yang kemari, " tuturnya yang tidak mengetahui sampai kapan pihak Krene menutup diri dari media.
Dalam pantauan Tribun, Pihak pimpinan Krene Oil Pltd tampak terkesan bersembunyi setelah diduga adanya pemberitaan penyuapan terhadap Rudi Rubiandini yang menjabat sebagai kepala SKK Migas. Dari luar tampak lampu kantor dimatikan.
Ketika Tribun menelpon ke nomor yang kantor yang tertera dalam situs kantor tampak pihak resepsionis belum mengangkat satu kalipun, bahkan telephone terasa hendak dimatikan secara sepihak.
Pihak keamanan juga berusaha menyuruh Tribun turun ke Lantai dasar karena perintah atasan yang menyuruhnya membersihkan lantai 35 dari pihak wartawan.
Sampai sekarang muncul spekulasi atas pemberian uang tersebut. Ada yang mengatakan digunakan untuk memberikan kelonggaran atas tender penyaluran minyak indonesia melalui Krene.
Pihak SKK Migas sendiri mengatakan pihak Krene belum menerima proyek penyaluran migas pada tahun ini. Namun sampai sekarang duduk perkaranya masih belum jelas karena Pihak Krene masih ogah berbicara kepada awak media.