TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Tohari meminta anggota DPR/MPR tidak melakukan interupsi, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membacakan pidato kenegaraan.

"Tidak perlu diinterupsi, karena penyampaian bukan pembahasan dan pengambilan keputusan," kata Hajriyanto di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Hajriyanto meminta anggota DPR/MPR mendengarkan saja pidato kenegaraan presiden. Sebab, interupsi bisa dilakukan saat pembahasan di banggar dan komisi.

Hajriyanto mengakui, interupsi memang hak anggota DPR. Ia mengatakan, tidak ada satu instasi pun yang melarang anggota melakukan interupsi.

Namun, ujar politisi Partai Golkar, jika dilihat dari materi agenda penyampaian pidato kenegaraan dan nota keuangan, maka dapat ditanggapi saat masa sidang.

"Jadi, pembahasan untuk persetujuan RAPBN yang diajukan pemerintah," tuturnya.

Sementara, Koordinator Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Tim Kerja Persiapan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengingatkan, pada 16 Agustus 2013 besok, terdapat sejumlah acara.

Pertama, sidang bersama DPR-DPD yang mengagendakan Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia, sejak pukul 09.00 WIB.

Kemudian, pimpinan dan anggota DPD menghadiri Rapat Paripurna Luar Biasa DPR yang mengagendakan Pidato Presiden, tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2014 dan Nota Keuangan, sejak pukul 14.30 WIB.

Merujuk ke pokok-pokok acara dalam Buku Petunjuk Acara Sidang Bersama DPR-DPD, Presiden SBY beserta istri, Kristiani Herrawati, tiba pukul 08.45 WIB di lantai dasar Gedung Nusantara.

Di depan pintu utama gedung, Ketua DPD Irman Gusman dan istri, Liestyana Rizal, serta Ketua DPR Marzuki Alie dan istri, Asmawati, menyambut presiden dan istri. Mereka menuju ruangan VIP (Very Important Person).

Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono dan istri, Herawati, tiba pukul 08.40 WIB. Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Wakil Ketua DPR Muhammad Sohibul Iman, menyambut Wakil Presiden dan istri. Mereka menuju ruangan VIP.

Setiba di ruangan VIP, Presiden dan istri disambut Wakil Presiden dan istri, serta para Wakil Ketua DPD dan Wakil Ketua DPR lain (selain Hemas dan Sohibul).
Para Wakil Ketua DPD dan Wakil Ketua DPR lain, mendahului untuk meninggalkan ruangan VIP. Mereka menunggu di lantai 3 depan lift.

Pukul 08.58 WIB, Presiden dan Wakil Presiden, Irman dan Marzuki, serta Hemas dan Sohibul, menggunakan lift ke lantai 3. Berikutnya, Presiden dan Wakil Presiden, Irman dan Marzuki, serta para Wakil Ketua DPD dan Wakil Ketua DPR, bersama-sama memasuki ruangan sidang paripurna.

Pukul 09.00 WIB, Presiden, Wakil Presiden, pimpinan DPD, dan pimpinan DPR, berdiri sempurna di mimbar. Bersama para anggota DPD dan anggota DPR serta hadirin-hadirat, mereka menyanyikan 'Indonesia Raya' yang diiringi Gita Bahana Nusantara.

Selanjutnya, mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Ketua DPD selaku ketua sidang bersama. Setelah pidato pembukaan sidang bersama oleh Ketua DPD, Presiden menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebagaimana lazimnya, Presiden menyampaikan situasi kondisi kebangsaan dan kenegaraan Indonesia, refleksi dan perspektif, serta seruan kepada seluruh rakyat Indonesia (state of the union address).

Acara berikutnya adalah menyanyikan 'Satu Nusa Satu Bangsa' oleh Gita Bahana Nusantara, pembacaan doa oleh anggota DPD, penutupan sidang bersama oleh Ketua DPD, persembahan tiga lagu daerah oleh Orkes Sinten Remen, dan menyanyikan 'Indonesia Raya' yang diiringi Gita Bahana Nusantara.

Sidang bersama selesai, Presiden dan Wakil Presiden didampingi pimpinan DPD dan pimpinan DPR meninggalkan ruangan sidang paripurna. Sembari rombongan meninggalkan ruangan, Gita Bahana Nusantara mendendangkan lagu-lagu daerah. (*)