Kemendagri Ingin Dongkrak Partisipasi Pemilih di Atas 71 Persen
Partisipasi pemilih setiap pemilihan umum (pemilu) digelar, mengalami kemerosotan.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partisipasi pemilih setiap pemilihan umum (pemilu) digelar, mengalami kemerosotan.
Jika mengaca pada Pemilu 1999, partisipasi pemilih cukup tinggi, karena jumlahnya di angka 92 persen, namun turun drastis memasuki Pemilu 2009, yakni 71 persen.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ingin mendongkrak partisipasi pemilih dalam Pemilu 2014, dengan menggelar Rapat Koordinasi Nasional Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, diikuti sekda provinsi, kabupaten/kota, Bawaslu provinsi, Panwaslu kabupaten/kota, dan jajaran dari TNI/Polri se-Indonesia.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tidak melihat turunnya partisipasi pemilih disebabkan kualitas penyelenggara pemilu di semua tingkatan buruk. Atau, kurangnya partisipasi partai politik dalam memberikan pendidikan politik dan berdemokrasi terhadap masyarakat.
"Karena itu, ada keinginan pemerintah mengangkat lagi partisipasi pemilih di atas 71 persen. Rapat koordinasi ini salah satu sarana pemerintah mendukung pemilu demokratis," ujar Gamawan kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2013).
Gamawan berharap, kontribusi pemerintah, sejauh diminta oleh penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu meningkatkan kualitas Pemilu 2014, akan turun membantu. Besar harapan, kontribusi semua pihak menghasilkan pemilu berjalan aman dan tenteram.
"Kami juga berharap terpilihnya wakil rakyat yang berkualitas dan berintegritas. Kami mendukung penyelenggara pemilu supaya mampu berpartisipasi lebih baik lagi," imbuh mantan Gubernur Sumatera Barat. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.