Dahlan Iskan Ingin Duet dengan Jokowi
Dahlan Iskan tertarik berduet dengan Jokowi yang dirindukan rakyat menjadi Capres dalam Pemilu 2014.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Peserta Konvensi Capres Demokrat, Dahlan Iskan tertarik berduet dengan Jokowi yang dirindukan rakyat menjadi Capres dalam Pemilu 2014.
Menteri BUMN ini tak rikuh, meski namanya tak masuk enam Cawapres yang digulirkan kader-kader senior PDIP. Dahlan yang juga Bos Jawa Pos Grup itu menilai, apabila bisa berpasangan dengan Jokowi akan menjadi proses demokrasi yang murah.
"Saya kira menarik, karena demokrasi bisa lebih murah," kata Dahlan Iskan di Penang Bistro Jakarta, Jumat (13/9).
Kendati begitu, Dahlan mengaku tak memiliki persiapan dan strategi khusus, termasuk dalam proses memenangkan konvensi di Demokrat. "Tak ada persiapan khusus," katanya.
Ia berjanji tak akan melakukan kampanye selama proses konvensi. Komitmen itu sekaligus membuktikan dirinya tak akan meninggalkan tugasnya sebagai menteri. "Kerja dengan baik. Nanti juga akan dinilai masyarakat," tuturnya.
Partai Demokrat telah menetapkan 11 tokoh nasional sebagai peserta konvensi. Mereka akan bersaing memperebutkan satu tiket Capres Demokrat.
Selain Dahlan, peserta konvensi lainnya adalah, mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo, Mendag Gita Wirjawan, anggota BPK Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie dan Sinyo Haris Sarundajang.
Sebelumnya, kader-kader senior PDIP menggulirkan enam Cawapres yang dielaborasi untuk mendampingi Capres Jokowi kelak. Meski Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tegas dalam Rakernas III PDIP di Ancol pekan lalu minta rakyat dan kader PDIP bersabar, internal PDIP bergeming memunculkan Jokowi sebagai Capres.
Enam tokoh diidentifikasi sebagai pendamping Jokowi. "Dari internal ada Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan Kepala Situation Room PDIP Prananda Prabowo," tutur politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno.
Tokoh eksternal yang masuk bursa Cawapres PDIP, dan diklaim telah membangun lobi politik dengan Megawati justru sebelumnya diplot Capres oleh partai lain. "Dari luar ada Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, anggota Dewan Pembina Demokrat Pramono Edhie Wibowo, dan ada mantan Ketua MK Mahfud MD," kata Hendrawan.
Namun nama-nama tersebut diakui belum final, tergantung perkembangan politik aktual. "Dalam Rakernas PDIP lalu juga muncul wacana agar Capres PDIP dideklarasikan Januari 2014. Namun, semua tergantung ketua umum (Megawati)," bebernya.
Benarkah? Jokowi justru mengabaikan. "Cawapres, Capres, survei... Ini mengurus PKL, ngurus rakyat saja masih pusing," kata Jokowi. Ia menegaskan, tak memikirkan dirinya yang banyak disebut-sebut paling potensial menjadi Capres. (TRIBUNNEWS.COM/FERDINAND/NICO)