Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gesekan Demokrat dan Anas Diprediksi Sampai 2014

Partai Demokrat kini tak lagi mentolerir kadernya yang memiliki kedekatan khusus dengan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum.

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gesekan Demokrat dan Anas Diprediksi Sampai 2014
/henry lopulalan
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, deklarasikan Organisasi Masyarakat (Ormas) Pergerakan Indonesia, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu(15/9). Hadir dalam deklarasi sejumlah loyalis dan tokoh politik lintas partai. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat kini tak lagi mentolerir kadernya yang memiliki kedekatan khusus dengan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum. Salah satu korbannya, adalah rotasi yang diterima Pasek Suardika dan Saat Mustopa dari posisi Ketua Komisi III DPR RI dan Sekretaris Fraksi.

Pengamat politik senior Soegeng Sarjadi Syndicate, Toto Sugiarto menilai, rotasi ini bentuk penyikapan Demokrat bahwa Anas menjadi ancaman serius. Sehingga, anasir-anasir Anas yang ada di tubuh kader Demokrat harus disingkirkan dari struktur.

"Demokrat melihat Anas ancaman serius. Pada saat politikus Demokrat mendekat Anas itu sebagai ancaman. Orang-orang berbahaya ini dipinggirkan. Itu yang terjadi sekarang," ujar Toto kepada wartawan di Media Center Bawaslu, Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Menurutnya, upaya yang dilakukan Demokrat saat ini untuk menghindari anasir Anas, adalah dengan memperkuat struktur yang murni pro kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tak lain Ketua Umum hasil KLB di Bali beberapa bulan lalu.

Demokrat, lanjut Toto, ingin menghadirkan lingkungan internal partai solid. Jika anasir Anas masih berdalam dalam struktur, justeru Demokrat menunjukkan sikap kontraproduktif. Maka, cara yang diambil partai adalah menghilangkan total pengaruh Anas lewat orang-orangnya.

Meski begitu, lanjut Toto, Anas bukannya akan terus tinggal diam. Anas akan terus membuat letupan-letupan ke dalam Demokrat yang akan menggangu kondisi internal partai. Letupan ini ditujukan bukan kepada institusi, tetapi pada orang-orang yang menyingkirkannya.

"Gesekan Demokrat dengan Anas akan terus ada. Karena publik akan mendeskripsikan Anas sebagai Demokrat yang tersingkir. Demokrat tidak bisa hentikan Anas. Yang terjauh dilakukan mereka membentengi diri. Itu akan dirasakan Demokrat sampai 2014," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Masih kata Toto, kendati Anas dalam waktu dekat akan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi, tidak lantas perlawanannya terhadap internal Demokrat akan berhenti. Ia memprediksi Anas akan terus menciptakan gesekan dengan lawan-lawannya.

"Tapi itu tergantung dari orang-orangnya Anas, apakah akan bergerak atau tidak. Dia bisa memimpin itu dari dinding penjara. Anas masuk penjara atau tidak akan menjadi batu besar yang bisa menimpa Demokrat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas