Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anas Urbaningrum Salahkan Orang yang Angkat Ruhut

Anas Urbaningrum mengatakan, pengurus Partai Demokrat telah melakukan analisis untuk memilih Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III DPR.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
zoom-in Anas Urbaningrum Salahkan Orang yang Angkat Ruhut
/henry lopulalan
RUMAH PERUBAHAN INDONESIA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, deklarasikan Organisasi Masyarakat (Ormas) Pergerakan Indonesia, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu(15/9). Hadir dalam deklarasi sejumlah loyalis dan tokoh politik lintas partai. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengatakan, pengurus Partai Demokrat telah melakukan analisis untuk memilih Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III DPR.

“Partai Demokrat tahu siapa Ruhut Sitompul meliputi kualifikasi, komunikasi politik, dan gaya pergaulan. Bisa memperkirakan apabila Ruhut yang diajukan, bagaimana reaksi di Komisi III. Bahkan sebagian elite Partai Demokrat bilang ke saya, yang salah bukan Ruhut, yang salah yang mengangkat,” tutur pria 44 tahun itu di komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (27/9/2013).

Menurut Anas, Ketua Komisi III cukup orang sekelas Benny K Harman, Gede Pasek Suardika atau yang lain. Dia menilai, Ruhut Sitompul lebih cocok menjabat sebagai Jaksa Agung, dilihat dari pengalamannya yang telah puluhan tahun menggeluti bidang hukum.

“Ketua Komisi III cukup Benny K Harmain yang belum 30 tahun pengalaman, atau Pasek yang lebih muda. Dengan begitu mudah nyambung dengan para anggota Komisi III. Kalau nyambungkan lebih mudah diterima,” ujarnya.

“Ketika terjadi pergantian, Benny tidak ada masalah diganti dengan Pasek. Pasek juga tidak ada masalah, proses berjalan mulus," katanya.

Saat ditanya sebagai siapa sosok yang tepat untuk memimpin Komisi III, pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI itu mengaku, tidak bisa menyebutkan nama.

“Tentu punya penilaian, karena saya pernah jadi Ketua Umum sebuah Partai Politik dan Ketua Fraksi. Tidak etis kalau saya menyebutkan nama,” katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas