Wapres Boediono Persilakan Adiknya Diperiksa di Pengadilan
Boediono mengaku benar-benar sangat terkejut, ketika mendengar nama adiknya disebut dalam sidang tersebut.
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Boediono angkat suara, setelah nama adik kandungnya, Tuti Iswari, disebut-sebut dalam persidangan kasus suap kuota impor daging sapi.
Boediono mengaku benar-benar sangat terkejut, ketika mendengar nama adiknya disebut dalam sidang tersebut. Sebab, setahu Boediono, adiknya selama ini bergerak di bidang sosial.
Karena itu, kata Wapres, setelah mendengar kabar itu, ia meminta adiknya segera menyampaikan penjelasan yang sejujur-jujurnya mengenai apa yang terjadi, kepada publik.
"Sejauh yang saya tahu, adik saya pensiunan pegawai Bank Indonesia, yang selama ini hanya aktif melakukan kegiatan sosial. Maka, saya benar-benar sangat terkejut ketika namanya disebut-sebut dalam persoalan ini. Tak pernah terpikirkan oleh saya bahwa adik saya memiliki kegiatan bisnis," tutur Boediono kepada pers di Istana Wapres Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Apalagi, lanjutnya, sejak pertama kali menjadi pejabat publik, kepada seluruh keluarga, ia selalu menggariskan agar mereka tidak menggunakan atau memanfaatkan posisi atau jabatannya secara langsung maupun tidak langsung, dalam menjalankan kegiatan apa pun. Prinsip itu hingga kini masih ditanamkan Boediono kepada seluruh anggota keluarganya.
"Sampai sekarang pun saya tetap menerapkan prinsip ini dengan sangat tegas kepada keluarga, bahkan kepada saudara-saudara saya," papar mantan Gubernur Bank Indonesia (BI).
Meskipun demikian, Wapres mempersilakan adik kandungnya, Tuti Iswari, dipanggil oleh aparat hukum untuk diperiksa, bila memang terlibat kasus daging impor, mengingat namanya disebut dalam persidangan oleh Menteri Pertanian Suswono.
"Saya persilakan adik saya dipanggil pengadilan, dan diproses secara hukum supaya semuanya jelas dan transparan. Saya dukung adik saya dipanggil pihak berwenang," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengaku pernah diperkenalkan dengan adik Wakil Presiden Boediono oleh Bunda Putri. Saat itu, ada sebuah acara hari keluarga di Kalimantan.
"Kebetulan dia membawa adik Boediono," ujarnya.
Suswono mengungkapkan hal tersebut, saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Luthfi adalah bekas Presiden PKS yang terjerat kasus suap kuota impor daging sapi.
Menurut Suswono, ia pernah beberapa kali bertemu Bunda Putri, selain di Kalimantan. Di antaranya di rumah Bunda Putri di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Saat ditanya siapa sosok Bunda Putri, Suswono mengaku tak begitu mengenalnya. Dia hanya tahu Bunda Putri merupakan pelaku usaha dan berasal dari Cilimus, Kuningan, Jawa Barat.
"Saya tidak terlalu banyak berinteraksi," cetusnya.
Nama Bunda Putri mulai muncul di rekaman percakapan antara Luthfi Hasan dan Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro PKS Hilimi Aminuddin, dengan Bunda Putri.
Dalam rekaman yang disadap penyidik KPK pada 28 Januari 2013, Ridwan mengatakan ada seorang menteri yang berkunjung ke rumah Bunda Putri hingga larut malam. Menurut Ridwan, sang menteri di sana hingga jam 01.00 WIB. (*)