Calon Kapolri Komjen Sutarman Diseleksi DPR Siang Ini
Komjen Pol Sutarman dijadwalkan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR Kamis (17/10/2013)
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, JAKARTA - Calon Kapolri Komjen Pol Sutarman dijadwalkan mengikuti fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Komisi III DPR RI gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (17/10/2013), sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketua Komisi III DPR RI, Pieter C Zulkifly, berharap fit and proper test bisa tuntas dalam sehari dan langsung bisa menetapkan Komjen Sutarman calon Kapolri untuk disodorkan kepada Presiden SBY.
"Kita harapkan sehari tuntas karena tugas kita di komisi masih banyak, ada soal anggaran, pembahasan revisi KUHP- KUHAP, dan pembahasan UU lainnya," kata Pieter kemarin di gedung DPR.
Politisi Demokrat ini mengakui banyak masukan dan aspirasi dari masyarakat soal calon Kapolri Komjen Sutarman. Semua masukan itu dievaluasi dan akan ada diantaranya akan ditanyakan oleh para anggota Dewan dalam fit and proper test hari ini.
Kemarin Komisi III DPR telah meminta masukan dari Kompolnas dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait sosok Sutarman.
PPATK menegaskan tidak menemukan aliran dana mencurigakan pada rekening pribadi Calon Kapolri Komjen Pol Sutarman.
"Data PPATK beliau (Sutarman) tidak memiliki masalah transaksi," kata Ketua PPATK M Yusuf.
Komisi III DPR RI memanggil PPATK dan Komisi Kepolisian (Kompolnas) untuk dimintai keterangan mengenai calon Kapolri Komjen Pol Sutarman. RDP digelar tertutup dimaksudkan untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi mengenai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Timur Pradopo itu.
Menurut Yusuf, Sutarman memiliki empat rekening namun semua rekening itu sudah ditutup pada tahun 2008 lalu serta isinya sekitar Rp 500 juta. "Dan nilainya (isi rekeningnya) masih wajar," kata Yusuf.
Yusuf meyakinkan Dewan bahwa Sutarman adalah calon Kapolri yang ideal dan memiliki komitmen kuat penegakan hukum misalnya menindaklanjuti beberapa temuan PPATK selama menjabat Kabareskrim Polri.
"Seperti kasus judi online ada100 lebih rekening dibekukan. Ini artinya ada komitmen beliau," ujar Yusuf. (aco)