Perusakan Ruang Sidang Pleno MK Peristiwa Serius
Betapa tidak, masa mengamuk itu terjadi di Mahkamah Konstitusi yang notabene memiliki keputusan yang terakhir dan mengikat
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Thohari mengaku sangat prihatin pada kericuhan yang dilakukan sekelompok orang di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Rabu (14/11/2013), siang tadi.
"Peristiwa ini sangat-sangat memprihatinkan. Betapa tidak, masa mengamuk itu terjadi di MK yang notabene memiliki keputusan yang terakhir dan mengikat," kata Hajriyanto ketika dikonfirmasi Tribunnews.com.
Ketua DPP Golkar ini berpendapat ini sungguh merupakan lonceng peringatan yang sangat keras dalam penegakan hukum di negeri ini.
"Saya tidak lagi punya kata-kata untuk melukiskan peristiwa yang bagi saya sangat telak ini," kata dia.
Dia meminta Ketua dan para Hakim MK agar mengevaluasi peristiwa yang merontokkan wibawa hukum ini secara serius.
"Ini peristiwa kecil. Betul-betul serius," kata Hajriyanto.
Sebelumnya diberitakan, sidang putusan Pemilukada ulang Provinsi Maluku berlangsung ricuh di gedung Mahkamah Konstitusi. Massa yang diduga berasal dari pasangan nomor Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji mengamuk dan mengobrak-abrik ruang sidang pleno MK.
Sejumlah perabot di ruang sidang dirusak massa seperti televisi, meja, kursi, papan nama, dan lainnya. Polisi menangkap sejumlah perusuh.