Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anas Hanya Sekali Hadiri Rapat Proyek Pembangunan Gedung DPR

Kubu Anas Urbaningrum, berkukuh sang patron tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi dana proyek pembangunan gedung DPR RI.

Penulis: Abdul Qodir
zoom-in Anas Hanya Sekali Hadiri Rapat Proyek Pembangunan Gedung DPR
TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa
Mantan Sekretaris Departemen Agama DPP Partai Demorkat Ma mun Murod Al-Barbasy meluncurkan buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas di Jakarta, Jumat (23/8/2013). Buku setebal 280 halaman ini berisi tentang kisah-kisah di balik pelengseran Anas dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat, Konflik SBY dan Anas, dan Pembersihan Loyalitas Anas dari Partai Demokrat. Seseorang sedang membaca buku tersebut, Selasa (27/8/2013). (TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, berkukuh sang patron tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi dana proyek pembangunan gedung DPR RI.

Pengacara Anas, Firman Wijaya, mengatakan kliennya tak aktif mengikuti rapat pembahasan proyek pembangunan gedung legislator tersebut, semasa masih berada dalam Komisi X DPR RI.

"Mas Anas sudah menjelaskannya. Waktu dia di komisi X, cuma sebentar (ikut membahas proyek pembangunan gedung DPR). Lalu ia tak lagi aktif karena fokus mengikuti kongres dan mundur dari DPR," kata Firman kepada Tribun, Minggu (14/11/2013).

Menurut Firman, ketidakterlibatan Ketua Persatuan Pergerakan Indonesia tersebut bisa dibuktikan seandainya para penegak hukum mengecek dokumen notulensi  rapat pembahasan megaproyek  tersebut.

"Dalam notulen rapat, bisa dilihat keikutsertaan Mas Anas. Itu bisa dicek kok ke DPR. Saya kira tidak ada. Mas Anas hanya ada absen hadir sekali," ungkapnya.

Selain itu, Firman mengklaim Anas tak pernah bertemu, apalagi mengenal para petinggi PT Adhi Karya, rekanan pemenang tender proyek tersebut.

Berita Rekomendasi

"Mas Anas tidak kenal. Mana itu yang katanya memberikan uang ke mas Anas, si Teuku Bagus, kan tidak ada. Kalau dituduh menerima uang melalui perantara, kan tinggal ditanya ke yang bersangkutan, ada buktinya tidak. Kan KPK sudah menyita Blackberry Mas Anas," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas