Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin Dilaporkan ke BK DPR

Jadi saya melihat ada dua pimpinan, dan dua anggota yang dilaporkan. Satu diantaranya adalah saya

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin Dilaporkan ke BK DPR
net
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengakui dirinya salah satu yang dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPR. Pelaporan tersebut dilakukan oleh Komisi Nasional (Komnas) Perempuan terkait dugaan pelecehan.

"Jadi saya melihat ada dua pimpinan, dan dua anggota yang dilaporkan. Satu diantaranya adalah saya," kata TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Namun, Hasanuddin enggan mengungkapkan anggota Komisi I DPR lainnya. Ia menceritakan kasus itu terjadi pada Juli 2013 saat fit and proper test calon anggota KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).

Dari kata-kata yang dilaporkan ke BK DPR, Hasanuddin ingat hal itu ditujukan kepada Komisioner KPI Agatha Lily. Saat itu, ia mengatakan peserta calon komisioner KPI bergantian menjalani fit and proper test.

"Memang ada guyonan yang ditujukan kepada calon yang namanya Agatha Lily," kata Hasanuddin.

Politisi PDIP itu mengatakan candaan tersebut adalah hal biasa. Sebab, Agatha telah dikenal oleh Komisi I DPR karena menjabat sebagai staff KPI.

"Setahu saya, guyonan itu hal yang biasa. Itu candaan biasa. Mengapa? Karena Agatha itu dulunya staf KPI. Yang sering berinteraksi dengan anggota Komisi I," kata Hasanuddin.

Berita Rekomendasi

Ia juga mengaku sudah mengenal baik Agatha sehingga tidak merasa canggung saat bercanda. "Jadi sudah kenal. Jadi kami merasa tak ada halangan untuk bercanda dengan dia. Jadi biasa saja," tuturnya.

Hasanuddin menganggap guyonan itu biasa karena Agatha sudah mengenali Komisi I DPR. Ia juga sudah menghubungi Agatha Lily. Komisioner KPI itu tidak merasa dilecehkan.

"Karena saya anggap saling kenal. Dalam guyonan itu bagi kami hal biasa. Kalau dianggap pelecehan, saya sudah kontak yang bersangkutan. Dan dia mengaku ke saya tak dianggap melecehkan," tuturnya.

Sebelumnya, Badan Kehormatan (BK) DPR menerima laporan dari Komisi Nasional (Komnas) Perempuan. Laporan itu berisi dugaan tindakan pelecahan yang dilakukan anggota DPR saat melakukan fit and proper test calon anggota KPI.

Pertanyaan anggota DPR dalam seleksi itu yang dianggap melecehkan perempuan misalnya ketika bertanya.

"Ditanya ibu kok cantik, ada juga yang nanya hari ini ke spa berapa kali, begitu. Mungkin karena merasa dekat. Dan pertanyaan seperti itu memang terjadi," kata Anggota BK Ali Maschan Moesa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas