Busyro: Saya Lebih Suka Anak Saya Jadi Jaksa
aksi itu bisa diantisipasi dengan sikap kritis keluarga bila sang kepala keluarga menadadak membawa pulang harta yang mencurigakan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), M.Busyro Muqoddas, mengatakan salah satu penyebab orang melakukan korupsi adalah untuk membahagiakan keluarganya. Oleh karena itu menurutnya keluarga yang kuat bisa mencegah anggotanya melakukan tindak pidana korupsi.
Busyro mengatakan jika sang kepala keluarga melakukan korupsi, aksi itu bisa diantisipasi dengan sikap kritis keluarga bila sang kepala keluarga menadadak membawa pulang harta yang mencurigakan.
Berdasarkan riset yang telah dilakukan KPK, diketahui banyak perempuan di Indonesia yang tidak pernah mempertanyakan hal tersebut.
Lebih lanjut Busyro menjelaskan, bahwa rata-rata orangtua di Indonesia terbiasa menilai keberhasilan sang anak dari materi, dan hal itu bisa menyebabkan budaya korupsi.
Busyro mencontohkan banyak orangtua yang lebih menghargai anaknya bekerja dibidang swasta yang perusahaannya merusak lingkungan, namun menerima gaji hingga puluhan juta rupiah.
"Kalau saya lebih suka anak saya jadi Jaksa, yang amanah dan jujur," ujarnya di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin(23/12/2013).
Jika keluarga tidak cukup kuat menanamkan nilai-nilai anti korupsi, maka bukan tidak mungkin keluarga itu akan terseret ke kasus korupsi. Ia menyebutkan kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin yang istrinya, Neneng Sri Wahyuni ikut terseret, serta mantan Komisi VIII DPR-RI Zulkarnaen Djabar dan anaknya, Dendy Prasetya.
KPK kata dia juga sudah memulai program pensosialisasian nilai anti korupsi pada keluarga. Busyro mengatakan KPK sudah memulainya di Jogya. Rencananya kampanye keluarga tersebut juga akan dilakukan dalam skala nasional.