Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siap Debat, AMM Usung Toleransi dan Lawan Korupsi

Proses reformasi Indonesia yang baru berjalan 15 tahun ini dianggap Ali Masykur Musa belum matang.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Siap Debat, AMM Usung Toleransi dan Lawan Korupsi
Warta Kota/Henry Lopulalan
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa usai mengikuti sesi pra konvensi dengan anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2013). Komite Konvensi Capres Partai Demokrat mengundang 15 peserta untuk mengikuti wawancara kesiapan mengikuti konvensi Capres Demokrat serta untuk mendalami visi dan misi setiap peserta. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Tribunnews.com, Bandung - Proses reformasi Indonesia yang baru berjalan 15 tahun ini dianggap oleh Calon Presiden Konvensi Demokrat Ali Masykur Musa (AMM) belum matang.

Apalagi pada masa transisi sekarang ini, sebagian komponen bangsa masih mempertontonkan perilaku yang tidak sejalan dengan nafas demokrasi.

"Masih adanya gesekan antaretnis, perilaku politik yang semakin transaksional adalah beberapa tanda belum matangnya reformasi demokrasi kita," ujar Cak Ali, panggilan akrabnya, saat berdialog dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Bandung, Rabu (5/2/2014).

Menurut tokoh muda NU ini, belum matangnya demokrasi disebabkan oleh reformasi politik dan pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat tidak diimbangi dengan pemerataan kesejahteraan dan penegakan hukum.

Akibatnya, korupsi menjadi sikap yang mewabah di Indonesia, terbukti 311 Kepala Daerah berurusan dengan Aparat Penegak Hukum.

"Untuk mewujudkan demokrasi yang beradab dan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, maka prinsip equality before the law dan penegakan hukum tanpa pandang bulu harus di laksanakan. Dengan cara begitu  pembangunan ekonomi yang berkeadilan dalam sistem politik berkeadaban dapat di realisir," tegasnya.

Selain mendapatkan bonus demokrasi yang begitu cepat berkembang dan bonus pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,2% pertahun, Indonesia juga dinilai oleh Cak Ali memiliki bonus toleransi sebagai dasar hidup damai dalam kemajemukan.

Berita Rekomendasi

"Inilah kekuatan Indonesia untuk menjadi negara mercusuar perdamaian dunia. Bonus-bonus tersebut harus kita rawat dan tingkatkan kualitasnya," tandas Capres yang mengusung visi Indonesia Adil, Makmur dan berMartabat ini.
(Aco)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas