Demokrat: Kericuhan Pendukung Peserta Konvensi Akibat Salah Paham
Partai Demokrat menilai kericuhan di arena konvensi terjadi akibat salah paham
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menilai kericuhan di arena konvensi terjadi akibat salah paham. Pelaksanaan debat kandidat Konvensi Capres Partai Demokrat, di Convex, Grand City, Surabaya sempat diwarnai kericuhan dan saling lempar kursi.
"Jadi saya kira itu salah paham saja. Itu jadi bumbu saja jadi riak-riak saja. Kita ambil hikmahnya saja," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Nurhayati Ali Assegaf ketika dikonfirmasi, Jumat (14/2/2014).
Nurhayati membantah bila hal itu disebut kericuhan. Menurutnya kejadian itu hanya spontanitas biasa pendukung peserta konvensi.
"Kesalahpahaman itu biasa saja, tidak perlu ditanggapi secara panjang. Cuma sebentar kok itu kejadiannya. Habis itu lancar lagi kan kegiatannya," tuturnya.
Nurhayati mengatakan, Demokrat merupakan partai yang santun. Hal itu ditunjukkan dengan masalah kericuhan yang berlangsung singkat dan dapat terselesaikan. "Makanya itu sebagai sebuah contoh
Konvensi bisa berjalan lancar kok setelah itu," katanya.
Sebelumnya, pelaksanaan debat kandidat Konvesi Capres Partai Demokrat, di Convex, Grand City, Surabaya, Kamis (13/2/2014) malam, sempat diwarnai kericuhan dan saling lempar kursi.
Kericuhan terjadi sekitar pukul 19.11 WIB, sesaat sebelum acara debat kandidat sesi dua, yang menampilkan lima peserta, yakni Marzuki Alie, Irman Gusman, Dahlan Iskan, Ali Maskur Moesa, dan Dino Patti Djalal, dimulai. Pemicunya, pendukung Irman Gusman protes terhadap panitia.
Ini setelah mereka mendapati, jatah kursi yang mestinya dibagi sama untuk pendukung semua kandidat, banyak didominasi para pendukung Dahlan Iskan. Saling berebut kursi pun terjadi. "Ini namanya tidak adil, dan harus kita protes," tegas salah satu pendukung Irman.
Untuk menumpahkan rasa kecewanya, sejumlah pendukung Ketua DPD RI ini melemparkan kursi. Beberapa diantaranya juga naik ke meja undangan. Keributan yang berlangsung sekitar satu menit itu langsung membuat gaduh seisi arena debat kandidat yang ada di gedung lantai III Gedung Grand City.
Tak ingin keributan makin meluas, petugas keamanan langsung berusaha melerai. Selain itu, aparat kepolisian yang berjaga di luar gedung juga langsung masuk untuk ikut menenangkan suasana.