Budiman Sudjatmiko Bantah Tudingan Ruhut Soal Penyadapan Jokowi
Budiman Sudjatmiko membantah tudingan politisi Partai Demokrat jika penyadapan yang menimpa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membantah tudingan politisi Partai Demokrat jika penyadapan yang menimpa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hanya isu yang direkayasa untuk pencitraan.
Budiman justru menuding balik jika Demokrat merupakan partai yang sibuk mengurusi pencitraan.
"Kita enggak begitu, PDI-P punya sejarah perjuangan panjang. Jika berdarah, kita benar-benar berdarah," kata Budiman, di Jakarta, Sabtu (22/2/2014).
Sebelumnya, dua politisi Demokrat menyikapi miring kabar penyadapan yang menimpa Jokowi. Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai penyadapan itu sebagai isu yang dibuat-buat.
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menganggap Jokowi sedang mencari perhatian publik dengan cara mengaku telah disadap oleh pihak tertentu.
Menanggapi itu, Budiman menilai jika Ruhut dan Pohan tengah menceritakan kultur pencitraan yang biasa dilakukan oleh elite-elite Demokrat.
"Saya pikir jangan-jangan Bang Ruhut sedang bercerita kultur yang dibangun oleh partainya. Yakni selalu membangun pencitraan," katanya.
Seperti diberitakan, PDI-P menyatakan adanya upaya penyadapan terhadap Jokowi. Disebutkan, ditemukan tiga alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta pada akhir 2013.