Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Posisi Indonesia Antara Kekuatan Cina dan Amerika Menurut Capres Pramono Edhie

Calon presiden Pramono Edhie bicara bagaimana Indonesia harusnya berposisi antara kekuatan raksasa Amerika dan Cina.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Posisi Indonesia Antara Kekuatan Cina dan Amerika Menurut Capres Pramono Edhie
Pramono Edhie Wibowo, capres Partai Demokrat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pramono Edhie Wibowo, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, menegaskan perdagangan bebas adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan harus dihadapi di era seperti sekarang ini.

"Suka tidak suka, siap tidak siap, perdagangan bebas harus kita hadapi!" tegas Edhie dalam "Debat Bernegara" yang dihadiri 11 Capres peserta Konvensi Demokrat di Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/3/2014).

Menurut Edhie,  kita hanya akan mampu berdiri tegar di tengah pasar bebas jika kita mampu mengetahui persis dan kemudian mengolah potensi manusia dan alam Indonesia.

Edhie menambahkan bahwa sumber daya alam jangan hanya diekspor sebagai bahan mentah. "Bahan mentah yang kita miliki harus diolah dan diberi nilai tambah untuk mendapatkan hasil yang optimal," jelas Edhie.

"Sumber daya manusia harus siap, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing harus ditingkatkan menghadapi pasar bebas. Saya harap bahasa inggris bisa dijadikan bahasa sekolah (school language) di kemudian hari," tambah Edhie.

Sementara pernyataan Edhie menyikapi dua kekuatan ekonomi besar dunia, Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina, adalah Indonesia tidak boleh tertarik ke salah satu pihak saja. "Indonesia harus tetap sebagai jati dirinya, kita pelajari kenapa Cina butuh Indonesia, kita pelajari kenapa Amerika Serikat butuh Indonesia.Untuk kemudian kita sesuaikan hubungan internasional kita setepat-tepatnya terhadap kedua negara adidaya ekonomi tersebut," kata Edhie.

Berita Rekomendasi

Di akhir sesi Edhie menegaskan bahwa untuk menjadi negara yang mandiri pangan diperlukan peran pemerintah yang solid. "Ketersedian pupuk dan bibit harus dijamin oleh pemerintah di kemudian hari," tegas Edhie

Debat Bernegara ke-7  ini mengusung tema Hubungan Internasional dan Kesejahteraan Rakyat. Debat Bernegara dimulai pukul 14.00 dan diikuti sekaligus oleh 11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Debat Bernegara ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono, beserta istri, ibu Ani Bambang Yudhoyono.Sesi Debat Bernegara dimulai dengan bahasan Kesejahteraan Rakyat.

Atas pertanyaan moderator terkait dengan apa yang akan dilakukan sehubungan dengan Kesejahteraan Rakyat, Pramono Edhie Wibowo menyatakan bahwa 3  hal yang akan ia fokus lakukan nanti jika memimpin. "Pemenuhan kebutuhan pokok, akses kesehatan dan pendidikan berkualitas yang merata adalah hal yang utamanya akan saya usahakan untuk rakyat," ungkap Edhie. Edhie juga menyatakan bahwa di zaman pasar terbuka ini, kesejahteraan rakyat bisa diwujudkan jika kerjasama dilakukan dengan negara tetangga. "Tidak ada negara yang benar-benar mandiri. Saling ketergantungan antar bangsa untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya tidak bisa dihindari. Kerjasama antar negara harus bisa mensejahterakan rakyat kedua belah negara," tegas Edhie.

Mengenai dunia pendidikan, Edhie menyatakan bahwa sumber daya alam akan habis, sementara sumber daya manusia tidak ada habisnya. "Sudah waktunya kita menganut sistem pendidikan yang bisa menjadikan Indonesia sebagai bangsa yg kreatif, sebuah bangsa yang mampu mencipta dan tidak hanya bergantung sepenuhnya atas kekayaan alamnya," jelas Edhie. "Eksploitasi otak merupakan investasi yang tidak ada habisnya," lanjut Edhie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas