Dirjen Haji Tidak Tahu Kiswah Dijadikan Jimat
Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, Dr Anggito Abimanyu, mengaku tidak tahu kalau kiswah Kabah Mekkah banyak digunting
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, Dr Anggito Abimanyu, mengaku tidak tahu kalau kiswah (kain sutra penutup) Kabah Mekkah banyak digunting oleh jemaah untuk dijadikan jimat.
"Tidak tahu nanti kita cek," kata Anggito di gedung DPR RI Jakarta, Senin (3/3/2014).
Sebelumnya diberitakan jemaah umrah asal Sulawesi Selatan Catet Amin (60) Kamis 27 Februari 2014 malam melakukan tindakan tidak terpuji dengan menggunting kiswah Kabah Mekkah, di sisi utara lingkaran tembok batu, Hijr Ismail.
Anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Sulsel, Amran, mengaku tidak heran dengan aksi nekat jemaah tersebut.
"Itu perbuatan nekat sebab dilarang oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi. Namun jemaah biasanya melakukan itu karena kain Kabah dipakai untuk dijadikan jimat," kata Amran.
Anggito mengatakan pihaknya terus melakukan pendekatan kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membebaskan Catet Amin.
"Kita melakukan pembelaan di kantor TUH Komjen di sana," kata Anggito.
Menurut Anggito pihaknya juga bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri menjelaskan kepada pihak pemerintah Arab Saudi bahwa yang bersangkutan tidak tahu jika menggunting kain Kabah adalah sesuatu tindakan yang dilarang.
"Kita yakinkan bahwa itu ketidaktahuan yang bersangkutan," kata Anggito.
Dia menyayangkan kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh Biro Perjalanan umrah terhadap para jemaah, termasuk soal larangan menggunting kain Kabah.
"Ini masalahnya karena tidak ada manasik untuk umrah. Dan umrah itu yang adakan travel. Kita harapkan ke depan sosialisasi soal umrah bagi jemaah ditingkatkan lagi," kata Anggito.