Chairun Nisa: Niat Baik Tak Selamanya Mendatangkan Kebaikan
Dia juga mengklaim bersedia membantu Hambit Bintih karena telah mengenal lama sesama kader di Partai Golkar.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chairun Nisa, Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, sambil menangis membacakan kalimat demi kalimat pembelaannya (pledoi) bertajuk "Nulung Kepentung" di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Dia mengaku tak menyangka bisa duduk di kursi persidangan sebagai terdakwa suap pengurusan sengketa Pilkada Gunung Mas di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Tak terbayangkan saya dan keluarga, bahwa pada hari ini saya harus membaca pledoi ini atas perkara yang menimpa saya dan keluarga," kata Chairun Nisa di hadapan majelis hakim.
Nota pembelaan pribadi Chairun Nisa yang bersub judul 'niat baik dan tulus ternyata tidak selamanya mendatangkan kebaikan', itu secara keseluruhan lebih menitikberatkan ketidaktahuannya dalam membantu orang lain.
Dia juga mengklaim bersedia membantu Hambit Bintih karena telah mengenal lama sesama kader di Partai Golkar.
"Ini semua bermula dari niat membantu dan tulus, sebagai respon atas permintaan bapak Hambit Bintih yang sudah lama saya kenal untuk dikenalkan kepada bapak Akil Mochtar Ketua MK, terkait adanya keberatan atas kemenangannya dalam pilkada kab Gunung Mas yang telah ditetapkan KPUD Gunung Mas," klaim Chairun Nisa.
Chairun Nisa berharap kuat menjalani proses hukum di KPK. Dia juga meminta majelis hakim mencermati kasusnya, sehingga bisa memutus dengan seadil-adilnya.
"Suatu waktu di kala malam telah larut, saya bertanya pada tuhan Allah, apakah saya dapat melalui ini? apakah engkau memberikan kekuatan pada saya? apakah engkau akan mengetuk yang mulia hati majelis hakim," kata Nisa dengan terisak tangis.