Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penggunting Kain Kabah: Kiswah Itu untuk Kesembuhan Cucuku

Nurjannah Binti Amin Sadjo (56), dinyatakan bebas, Rabu (5/3/2014) siang.

zoom-in Penggunting Kain Kabah: Kiswah Itu untuk Kesembuhan Cucuku
KJRI
Nur Jannah Amin Sadjo ditangkap karena kedapatan menggunting kain penutup Kabah (kiswah). Beruntung perempuan asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan ini akhirnya dibebaskan. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Setelah tujuh hari enam malam mendekam di penjara  khusus wanita di Tan'im Mekah, Arab Saudi, Nurjannah Binti Amin Sadjo (56), dinyatakan bebas, Rabu (5/3/2014) siang.

Nurjannah adalah, jemaah umrah asal Pangkep, Sulawesi Selatan, yang menjadi tersangka kasus pencurian dan perusakan kiswah atau kain penutup Kakbah Masjidil Haram, Jumat (28/2/2014) lalu.

Bersama suaminya, Haji Miradj Bin Hamid Matto (62), Nurjannah masih dikarantina di kamar peristirahatan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), di Palestine Road, Jeddah, Arab Saudi, hingga Rabu petang.

Keduanya menunggu pemulangan ke Tanah Air. "Tiket awalnya Qatar Airlines, tapi karena staf KJRI Jeddah minta direct flight ke Makassar. Biar tidak singgah-singgah, makanya kita booking tiket Garuda," kata Nuluddin Alwi (38), Direktur Alfit Tour, biro travel dari Konsorsium Dava di Jakarta, Rabu malam.

Dalam rilis tertulis yang diterima Tribun, Rabu (5/3) dini hari, Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah Syarif Shahabudin mengkonfirmasikan, pemerintah kerajaan Arab Saudi memutuskan memvonis bebas Nurjannah, dengan alasan tersangka tidak tahu.

Di Arab, hukuman tidak berlaku bagi orang gila (majenuna) dan orang yang tidak tahu (gairu mukallif).

Nurjannah, mengemukakan tindakan menggunting kain kiswah untuk memperoleh berkah dan kesembuhan cucunya di Bungoro, Pangkep. Cucunya itu, sudah berusia 4 tahun namun belum bisa berbicara.

Berita Rekomendasi

"Dengan meminum air yang dicelupkan potongan kain Kiswah itu, saya berharap cucu saya bisa ngomong. Tidak banyak yang saya gunting, hanya sebesar jempol," kata Nurjannah, seperti dikutip salah seorang staf KJRI di Jeddah, Fauzy Chusny di akun media sosial yang diperoleh Tribun.

Dari Pangkep dilaporkan, setelah mendapat kabar pembebasan, Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, batara datang menjenguk keluarga Nurjannah di Desa Biringkassi, Bungoro, Pangkep.

Bupati memingatkan agar pihak keluarga tabah menghadapi cobaan ini. "Kalau pihak travel tidak menanggung tiket pemulangannya, pemkab siap membantu," katanya.

Secarav terpisah, Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengaku prihatin atas kasus langka yang menimpa istri dari pensiunan penyuluh pertanian di Pangkep ini.

"Tidak ada niat warga saya merusak Kakbah, mungkin hal itu hanyalah ekspresi kecintaan yang berlebihan pada Kakbah," tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas