Kapolri: Ada 6 Provinsi Rawan Terjadi Konflik Pemilu
Mabes Polri, menambah jumlah personelnya di 6 provinsi yang dianggap rawan konflik Pemilu 2014.
Penulis: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), menambah jumlah personelnya di 6 provinsi yang dianggap rawan konflik saat berlangsung pemungutan suara Pemilu 9 April 2014.
Kapolri Jenderal Sutarman mengungkapkan, Mabes Polri menurunkan personel tambahan untuk menjaga stabilitas sosial saat Pemilu 2014 di daerah rawan, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
"Saya sudah perintahkan, H-1 atau satu hari sebelum pemilihan yakni Selasa (8/4/2014), seluruh petugas sudah berada di TPS untuk persiapan pengamanan," kata Sutarman, Senin (7/4/2014).
Ia mengatakan, Mabes Polri melakukan penggeseran 341 personelnya ke Polda Aceh, Polda NTT 100 personel, dan Polda Papua 200 personel.
Selain itu, kata dia, ada penebalan pengamanan TPS di Polda Metro Jaya 933 personel, Polda Jawa Barat 20 personel, dan Polda Jawa Tengah 100 personel.
Petugas yang terlibat dalam pengamanan pada hari pencoblosan mencapai 1,3 juta personel yang terdiri dari Polri, TNI, dan Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Seluruh personel tersebut, untuk mengamankan 545.803 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia. Kapolri merinci, ada sejumlah kriteria TPS yaitu rawan I, rawan II, aman, dan khusus.
"Untuk TPS Rawan I, ada 56.228 tempat. Rawan II ada 16.616 TPS, TPS Khusus 3.120 tempat, dan TPS Aman ada 469.839 tempat," terangnya.