Ribuan Umat Buddha Jalan Kaki 3,5 Kilometer Menuju Borobudur
Prosesi jalan kaki yang dilakukan oleh ribuan umat Buddha ini, dilakukan setelah melakukan doa di Candi Mendut.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemercikan air suci dan penaburan bunga oleh biksu dan pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) mewarnai jalannya kirab dan prosesi jalan kaki Umat Buddha menuju Candi Borobudur, Rabu (14/5/2014).
Prosesi jalan kaki yang dilakukan oleh ribuan umat Buddha ini, dilakukan setelah melakukan doa di Candi Mendut. Mereka menempuh jarak sekitar 3,5 kilometer menuju Candi Borobudur.
Setiap umat dengan membawa setangkai bunga sedap malam berjalan kaki sambil membaca parita (doa-doa).
Prosesi ini diwarnai dengan iringan lambang negara, burung Garuda, bendera merah putih dan bendera Walubi.
Sementara di barisan belakang diikuti dengan kirab hasil panen berupa buah-buahan seperti pisang, apel dan jeruk.
Lantas disusul kirab air suci dari sumber air Jumprit, Kabupaten Temanggung dan api abadi dari Mrapen, Grobogan.
Sementara para bikhu dan pengurus Walubi dengan menaiki replika perahu, memercikkan air dan menabur bunga pada penonton di sepanjang jalan.
Perjalanan ini melewati jembatan Progo kemudian Candi Pawon untuk selanjutnya masuk ke pelataran Candi Borobudur.
Setiba di candi peninggalan dinasti Syailendra abad 8 ini, umat dari masing-masing sangha akan membentuk kelompok sendiri untuk melakukan ritual doa sesuai dengan sangha masing-masing.
Prosesi ini juga disaksikan ribuan warga Magelang dan dari berbagai daerah lain yang sengaja datang untuk menyaksikan ritual sekali setahun oleh umat Buddha ini.
Tak hanya umat Buddha saja, beberapa diantara peserta kirab adalah umat beragama lain yang ingin menikmati suasana Waisak. (Tribunjogja.com)