Akil "Sorongkan" BW ke Wawan Urus Sengketa Pilkada Banten
Namun, Akil menawarkan pengacara lain, yakni Andi Asrun yang dinilainya tak kalah bagus. Rekomendasi itu disampaikan Akil lantaran Bambang sibuk.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan emosional Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar dengan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto kian terkuak.
Dalam persidangan, kembali menguatkan adanya kedekatan soal profesi antara Akil dengan Bambang yang sebelumnya berprofesi sebagai advokat.
Akil yang saat ini menjadi pesakitan kasus dugaan suap Pilkada MK dan pencucian uang itu membenarkan bahwa dirinya pernah merekomendasikan lelaki yang akrab disapa BW itu untuk menjadi kuasa hukum pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno.
Rekomendasi itu disampaikan Akil saat kemenangan keduanya atas pemilihan gubernur Banten diperkarakan pasangan lain di MK.
"Dia (Tubagus Chairi Wardhana alias Wawan) tanya, 'siapa pengacara yang bagus?', saya jawab Bambang Widjojanto," kata Akil saat diperiksa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (2/6/2014).
Namun, Akil menawarkan pengacara lain, yakni Andi Asrun yang dinilainya tak kalah bagus. Rekomendasi itu disampaikan Akil lantaran Bambang sibuk.
Akil mengklaim tak pernah lagi berhubungan dengan adik Gubernur Banten itu setelahnya. "Tapi waktu itu Bambang Widjojanto sibuk," terangnya.
Akil pada kesempatan ini membantah soal transfer sebesar Rp7,5 miliar yang didakwakan jaksa penuntut umum dari KPK sebagai uang suap atau imbalan karena mengurus sengketa pilgub Banten.
"Soal transfer ke Samagat itu investasi kelapa sawit, ada perjanjiannya. Investasi dalam 5 tahun. Banyak perusahaan lain juga, kenapa tidak dikaitkan. Memang ada transfer secara bertahap, tapi investasi untuk 5 tahun," ujarnya.
Namun, Akil tak membantah transfer Rp7,5 miliar ke CV Ratu Samagat pernah terjadi. Akil mengklaim uang tersebut berawal dari tawarannya kepada Wawan untuk berinvestasi di kelapa sawit.
"Saya katakan, 'Wan mau ga invest di kelapa sawit?', saya bilang lagi bagus, tidak ada kaitannya dengan Banten. Saya sendiri bingung, kenapa saya terima duit untuk Banten, saya ga ada peran, karena saya tidak mengadilinya," imbuhnya.