Berduka, Marzuki Tidak Menduga Suhardi Terkena Penyakit Kronis
Marzuki tidak menduga Suhadri memendam penyakit yang cukup menghawatirkan. Pasalnya, ia melihat Suhardi tidak seperti orang sakit.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua DPR Marzuki Alie turut berbelasungkawa atas meninggalnya Ketua Umum Gerindra Suhardi. Marzuki mengaku mengenal dekat Suhardi saat bersama-sama kampanye mendukung Kemenangan Prabowo-Hatta.
"Saya turut belasungkawa baik atas nama pribadi, keluarga, partai dan DPR," kata Marzuki ketika dikonfirmasi, Jumat (29/7/2014).
Marzuki tidak menduga Suhadri memendam penyakit yang cukup menghawatirkan. Pasalnya, ia melihat Suhardi tidak seperti orang sakit.
"Hanya saja saat bersama sama, beliau selalu minum ramuan kunyit. Karena saya juga senang minum ramuan kunyit maka saya tidak bertanya, karena kunyit sangat efektif membunuh kuman dan virus," kata Politisi Demokrat itu.
Selain itu, Marzuki mengingat Suhardi sangat bersemangat kalau bercerita tentangg kehutanan. "Rupanya beliau ahli dalam bidang tersebut, sebagai akademisi dan birokrasi di Kementerian Kehutanan," imbuhnya.
Menurut Marzuki, Indonesia kehilangan tokoh idealis. Ia berharap semangat Suhardi akan menginspirasi kaum muda untuk menyelamatkan hutan Indonesia sebagaimana yang dicita-citakan.
"Kita berdoa semoga almarhum diterima di Sisi-Nya, kepada keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan dan kpd Keluarga Besar Gerindra, percayalah Patah Tumbuh Hilang Berganti, akan ada pengganti yang mampu memenuhi harapan beliau
Suhardi yang dilahirkan di Klaten 13 Agustus 1952, merupakan salah satu orang yang ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjadi ketua umum partai tersebut selama 6 tahun. Selain itu, Suhardi pun dikenal seorang intelektual, akademisi, politikus dan praktisi kehutanan Indonesia.
Tercatat, Suhardi meninggal di Rumah Sakit Pertaminan Pusat (RSPP), Jakarta, pukul 21.40 WIB. Dirinya menghembuskan nafas terakhir, setelah mendapatkan perawatan secara intensif karena penyakit kangker paru-paru.