Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Meninggal, Pilot Garuda Itu Sempat Menulis Pesan Selamat Ulang Tahun

Eva mengatakan terakhir kali bertemu dengan kakaknya itu pada Lebaran kemarin.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sebelum Meninggal, Pilot Garuda Itu Sempat Menulis Pesan Selamat Ulang Tahun
commons
Pesawat Garuda Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS, BEKASI - Detik-detik sebelum meninggal dunia, kapten pilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia Ramdanto Purnama (43) sempat menuliskan pesan selamat ulang tahun di status Blackberry Messenger (BBM) miliknya.

Rupanya tanggal 31 Agustus 2014 itu bertepatan dengan hari ulang tahun Maulana Mufid, anak kedua Ramdanto dari tiga bersaudara. Saat ini Maulana masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ramdanto memiliki tiga orang anak yakni Safian Rifqy Purnama masih duduk dibangku kelas 1 SMA, Maulana Mufid, dan yang paling bontot Sifah Raisa masih belajar di Taman kanak-kanak (TK).

"Anaknya nomor dua ulang tahun. Almarhum sempat menulis di status BBM, selamat ulang tahun AA Mufid," kata adik bungsu almarhum, Rahmawati Fahrida Arif (Eva) saat menerima Tribunnews.com di rumah duka, Senin (1/9/2014) sore.

Eva mengatakan terakhir kali bertemu dengan kakaknya itu pada Lebaran beberapa waktu lalu. Wajar saja Eva tinggal berbeda rumah yakni di Citayem Depok Jawa Barat.

Semenjak mendengar kabar Ramdanto telah tiada dia pun merasa kaget. Karena yang dia kenalnya Ramdanto tidak menderita penyakit apa-apa.

Berita Rekomendasi

Dia menceritakan tidak ada firasat dengan kejadian tersebut. Informasi yang diterimanya, saat pesawat yang diterbangkan Ramdanto mendarat kakaknya itu telah di bawa ke Rumah Sakit karena kena serangan jantung.

"Sebelumnya (Ramdanto) tidak ada penyakit apa-apa. Justru ibunya yang penyakit jantung. Kata kakak saya (yusuf) katanya (almarhum saat itu) kena serang jantung mendadak," kata Eva.

Ramdanto merupakan anak paling tua dari tiga bersaudara. Disusul Yusuf, dan Eva paling muda. Sebagai adik, Eva sangat terpukul. Eva meceritakan semasa hidupnya Ramdanto merupakan sosok orang yang supel, senang bergaul dan banyak disukai teman-temannya.

Ramdanto mempunyai hoby memancing ikan di wilayah tak jauh dari rumahnya. Bahkan sebelum meninggal, Ramdanto pernah mengajak warga sekitar rumah untuk memancing bersama,"Panggilin, bapak yang bayar kalau mau mancing-manicing saja," kata Eva meniru nada kakaknya.

Ramdanto, kata dia juga tipikal orang pendiam saat hal-hal tertentu. Misalnya tidak ingin secara langsung mengutarakan apa yang diinginkan. Meski keinginan sendiri tidak diungkapkan, namun Ramdanto selalu ingin menyenangkan orang lain. Selain itu, Ramdanto juga sangat sangat sayang kepada ke dua orang tuanya.


"Jiwa sosialnya tinggi. Setiap kalau ketemu orang selalu disapa. Orangnya bersahabat, bersahaja," ucapnya.

Diterangkan, Ramdanto kelahiran Jakarta 5 November 1971 merupakan anak kesayangan Ibunya. Ramdanto menamatkan Sekolah di SMA 1 Budi Utomo, Jakarta Pusat. Pun sempat mengikuti pendidikan sekolah Angkatan Udara (AU) namun sayang belum beruntung. Pada akhirnya dengan semangat yang sama Ramdanto berkeinginan mengikuti sekolah penerbangan. Setelah dinyatakan lulus ia pun melamar kemudian diterima di maskapai penerbangan Merpati. Dirinya bekerja selama 12 sebagai pilot hingga diangkat menjadi kapten pilot.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas