Ini Penjelasan Gubernur Riau Annas Maamun Soal Kasus Pelecehan Seks
Ia melihat, pemberitaan dari Jakarta terkait tuduhan pelecehan seksual terhadapnya begitu deras dari Jakarta
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Riau Annas Maamun akhirnya angkat bicara terkait proses penyelidikan yang dilakukan penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Ia sengaja mengumpulkan wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014) untuk memberikan penjelasan versi dirinya atas kejadian yang dilaporkan anak dari tokoh pendidikan Riau Soemardi Taher, Wide Wirawati.
Annas didampingi kuasa hukumnya Evanora dan Eritha Indah Fauziyane juga beberapa stafnya sengaja datang dari Riau untuk memberikan penjelasan kepada awak media yang berada di Jakarta. Ia melihat, pemberitaan dari Jakarta terkait tuduhan pelecehan seksual terhadapnya begitu deras dari Jakarta dibandingkan di Riau sendiri.
Sekitar satu jam, Annas bercerita kepada awak media tentang peristiwa yang dilaporkan Wide ke Bareskrim. Annas mengaku satu bulan setelah dirinya dilantik menjadi Gubernur Riau, tiba-tiba masuk ke ponselnya sebuah pesan singkat (SMS) dari Wide yang isinya ingin bertemu dengan gubernur.
Tetapi SMS tersebut diabaikannya karena sibuk menjalankan tugasnya sebagai gubernur seperti pengurus APBD dan program-program lapangan yang dimiliki Pemerintah Provinsi Riau.
Setelah beberapa kali SMS, barulah Annas membalas pesannya.
"Kemudian dijawab saya sibuk," ujar Annas.
Kemudian, Annas mengaku kembali menerima sebuah pesan yang isinya memperkenalkan jati diri Wide. Awalnya sang gubernur pun mengaku tidak tahu siapa Wide sebenarnya. Dalam pesan tersebut isinya bahwa Wide mempunyai kegiatan di bidang pendidikan, yayasan kursus bahasa Inggris serta merupakan anak dari Soemardi Taher. Sang gubernur mengaku SMS tersebut merupakan SMS keenam atau tujuh dari Wide.
Karena Annas pernah menjadi guru sehingga hapal tentang dunia pendidikan dan juga mengenal Soemardi, akhirnya gubernur pun mencari waktu luang untuk memberikan waktu kepada Wide bertemu dirinya.
"Kemudian ada waktu agak longgar sedikit di kantor, akhirnya saya minta datang ke kantor. Dan bilang ke ajudan bila ada orang bernama Wide masuk suruh masuk," ujarnya.
Kemudian pertemuan pertama antara sang gubernur dengan Wide pun terjadi di Kantor Gubernur. Dalam pertemuan pertama, Wide dikatakan Annas hanya bertemu sekitar setengah jam dengan dirinya. Inti dari pertemuan tersebut Wide minta bantuan gubernur supaya pendidikan lebih berkembang di Riau.
"Mendengar pendidikan saya katakan bisa membantu, tapi saya tidak mau bantu uang. Kalau misalnya butuh gedung saya bangunkan gedung nanti dihibahkan," ujarnya.
Setelah pertemuan singkat tersebut, sang gubernur pun memberikan uang Rp 500 ribu kepada Wide saat mau pulang dari kantor Gubernur. Memang berdasarkan pengakuan mantan bupati Rokan Illir ini dirinya suka memberikan uang kepada guru yang datang kepadanya.
"Kalau guru datang biasa saya kasih, ada kain sarung, kadang uang," imbuhnya.