Ini Penjelasan Gubernur Riau Annas Maamun Soal Kasus Pelecehan Seks
Ia melihat, pemberitaan dari Jakarta terkait tuduhan pelecehan seksual terhadapnya begitu deras dari Jakarta
Penulis: Adi Suhendi
Setelah pertemuan pertama, dua hari kemudian Wide kembali menemui gubernur di kantornya. Masih menurut pengakuan Annas, dalam pertemuan kedua tersebut Wide meminta bantuan dana untuk menyelenggarakan pertemuan kepala sekolah se-provinisi Riau yang jumlahnya sekitar 600 orang.
Gubernur hanya menyanggupi penyediaan tempat pertemuan di gedung pemerintah daerah dan penginapan 200 kamar di Hotel Arya Duta Pekanbaru serta makan untuk peserta selama acara berlangsung.
Lanjut cerita Annas, setelah membicarakan pertemuan kepala sekolah Wide pun pulang. Sebelum pamit Wide mengutarakan niatnya untuk memberikan uang Rp 2 juta kepada sang gubernur dari Rp 6 juta yang dimilikinya. Annas pun menolaknya.
"Saya bilang tidak boleh, uang saya juga banyak. Katanya saya sudah niat pak harus disampaikan," ucapnya.
Untuk menghargai nazar Wide, lantas sang gubernur mengambil uang tersebut satu lembar Rp 100 ribu, dan mengatakan pada Wide bila sisanya dikembalikan kepadanya untuk diberikan kepada anaknya.
Tapi Wide mengatakan, bila uang yang dikembalikan kepadanya akan dibelikan untuk hadiah anak sang gubernur yang akan melahirkan.
"Anehnya waktu jumpa ini dia suka mengajak saya ke Jakarta. Saya bilang tidak usah karena saya harus jalan ke kampung-kampung," ujarnya.
Pertemuan tersebut berlanjut, pada pertemuan ketiga di kantor Gubernur. Pada pertemuan tersebut Wide meminta sang Gubernur untuk menjadi staf khusus gubernur layaknya zaman gubernur Rusli Zainal. Tapi hal tersebut ditolak Annas dengan alasan tidak ada alokasi di APBD. Tapi Wide dikatakan Annas bersikukuh meskipun dirinya tidak mendapatkan honor, tetapi dirinya siap jadi staf khusus.
"Setiap bertemu selalu mengajak ke Jakarta. Ada tiga kali jumpa ke kantor gubernur," ucap Annas.