Anas: Ada Orang Kuat Tulis SMS Akan Bikin Perhitungan Setelah Pileg
Kini, akun yang dikelola oleh seorang admin itu menuliskan tentang harapan-harapan menjelang putusan yang akan dibacakan majelis hakim.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akun twitter @anasurbaningrum, milik mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) terus berkicau, satu hari menjelang vonis majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (24/9/2014) besok.
Kini, akun yang dikelola oleh seorang admin itu menuliskan tentang harapan-harapan menjelang putusan yang akan dibacakan majelis hakim.
"Saya ingin menulis doa dan harapan saya menjelang putusan majelis hakim. *abah #beraniadilhebat," kata Anas sebagaimana dikicaukan akun @anasurbaningrum itu, Selasa (23/9/2014).
Dalam akun itu, Anas menyebut tuntutan Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi memiliki semangat untuk menjaksai dan melawan fakta-fakta hukum di persidangan. Tuntutan, kata dia, sulit dibedakan dari ekspresi kepongahan dan kebencian.
"Kepongahan karena meremehkan dan melecehkan fakta-fakat persidangan. Kebencian karena dalam tuntutan sangat sempurna spirit "mutilasi politik". Pokoknya harus mati. *abah #beraniadilhebat," kicaunya.
Anas mengungkapkan mati yang dimaksudnya adalah mati yang dicincang-cincang. Sebab kalau hanya mati sekali, terang dia, masih bisa bangkit kembali.
Lebih lanjut terdakwa gratifikasi Hambalang dan pencucian uang itu menyatakan mahkota tuntutan adalah pencabutan hak dipilih tanpa dasar yang masuk akal. Menurutnya penegakan hukum seharusnya dilakukan untuk keadilan, bukan demi "metani alaning liyan" (mencari-cari kesalahan).
Anas mengungkapkan penegakan hukum untuk melayani pihak yang ingin 'nabok nyilih' tangan atau menampar dengan pinjam tangan, jelas tidak adil.
"Kenapa "nabok nyilih tangan"? Karena ada orang kuat yang nulis SMS akan bikin perhitungan serius setelah pileg. *abah #beraniadilhebat," tulis akun @anasurbaningrum. Meski begitu Akun tersebut tak memberikan kicauan lebih rinci lagi mengenai sosok si pengirim SMS dimaksud.
Saat ini, kata Anas, keputusan ada di tangan majelis hakim. Sebab fakta-fakta hukum dan kebenaran sudah diungkap di persidangan.
"Harapan setiap orang adalah kebenaran di persidangan mewujud dalam putusan yang berkeadilan *abah #beraniadilhebat," kicau akun yang sama.
Admin yang memposting kicauan-kicauan dari akun @anasurbaningrum itu menyatakan twit tersebut berasal dari tulisan tangan Anas yang diserahkan kemarin pada saat jam kunjungan di Rumah Tahanan KPK.