Pramono Duga SBY Tak Dapat Informasi Dinamika Paripurna Pilkada
Wakil Ketua DPR Pramono Anung menduga Presiden SBY tidak mendapatkan informasi lengkap soal dinamika rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menduga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mendapatkan informasi lengkap soal dinamika rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. Saat itu, Pramono memiliki keyakinan Pilkada langsung akan menang dalam rapat paripurna.
"Saya menduga SBY tidak mendapat info sebenarnya ada orang yang bermain mendisinformasi pada SBY. Bagaimana posisi SBY di Youtube dan press rilis beliau benar-benar tidak tahu," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/9/2014).
Pramono mengaku dihubungi Menkopolhukkam Djoko Suyanto pada pukul 01.00 WIB, Jumat (26/9/2014).
"Voting sudah hampir selesai jadi tidak mungkin PD ikut voting. Saya yakin pilkada langsung akan menang. Mengenai 10 poin tadi bisa dituangkan dalam PP. Maka keinginan SBY dan publik akan terakomodir," imbuhnya.
Keyakinan Pramono saat itu dikarenakan PDI Perjuangan, Hanura dan PKB mendukung Demokrat. Namun politisi senior PDIP itu mengaku tidak tahu siapa yang memberikan informasi keliru kepada SBY.
"Saya tidak tahu dan tidak mau tahu," imbuhnya.
Padahal sebelum Demokrat melakukan aksi walk out, Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani telah berkomunikasi dengan Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan.
"Dia mengatakan bahwa PDIP setuju dengan semua opsi Demokrat. Saya kira beberapa pimpinan fraksi hatinya ada di Koalisi Merah Putih. Sikap PDIP dan Hanura dan PKB sudah sangat terbuka," imbuhnya.
Menurut Pramono pembahasan RUU Pilkada bukan masalah pendukung Jokowi-JK atau Koalisi Merah Putih.
"Ini UU Pilkada tidak boleh dicampuradukkan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.