Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Andika Diangkat Sebagai Danpaspampres Bukan karena Hendro

Tjahjo Kumolo, mengakui sosok Brigjen TNI Andika Perkasa, adalah orang yang cocok untuk menjabat Komandan Pasukan Pengaman Presiden

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Andika Diangkat Sebagai Danpaspampres Bukan karena Hendro
INTELIJEN.CO.ID
Brigjen Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., Ph.D. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, mengakui sosok Brigjen TNI Andika Perkasa, adalah orang yang cocok untuk menjabat Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres), mengawal Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya, Jusuf Kalla (JK).

Kepada wartawan di Rumah Transisi Jokowi - Jusuf Kalla (JK), Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014), Tjahjo mengatakan Andika yang merupakan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono itu adalah orang yang terpilih.

"Jangan lihat (status) menantunya (Hendro), dia orang yang profesional, presiden terpilih itu panglima tertinggi, menyampaikan ke panglima TNI, panglima TNI setuju berarti dia sudah memenuhi standard," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Tjahjo menjelaskan bahwa tugas Paspampres tidak lah ringan. Karena kesalahan yang dilakukan Paspampres akan mencoreng wajah TNI. Oleh karena itu sudah sewajarnya dipilih orang-orang yang terbaik.

Hendro sendiri adalah salah satu Purnawirawan Jenderal TNI AD yang membantu Jokowi memenangkan kursi nomor satu di negeri ini. Hendro juga terdaftar sebagai penasihat senior Tim Transisi. Bahkan salah satu putra Hendro yakni Diaz Hendropriyono mendirikan Kawan Jokowi untuk menggalang dukungan dari anak-anak muda, dan ia pun ikut aktif di Rumah Transisi Jokowi - JK.

Namun Tjahjo menyangkal pengusulan nama Andika dikarenakan kedekatan Hendropriyono terhadap Jokowi. Kata dia pengusungan Andika yang merupakan mantan Kadispenad itu sama sekali tanpa kepentingan.

"Tidak ada konflik kepentingan," katanya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas