Calon Pimpinan KPK Robby Arya Bantah Jadi Titipan Istana
Robby mengaku tidak terkait partai atau pun kenal dengan politikus dari partai mana pun. Ia mengaku tidak pernah bersentuhan dengan politik.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Robby Arya Brata menegaskan bahwa ia independen. Robby menepis kekhawatiran sebagian pihak yang menduga dia dekat dengan Istana karena selama ini berkarir di Sekretariat Kabinet. Robby kini menjabat Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet.
"Semua orang yang kenal saya, dia akan menyimpulkan saya bukan orang SBY karena selama ini saya banyak mengkritik pemerintah, salah satunya lewat tulisan-tulisan saya. Bahkan buku saya yang terbit di Amerika jelas-jelas mengkritik SBY dan mengkritik pemerintahan reformasi yang gagal," kata Robby, saat dihubungi wartawan, Kamis (16/1/2014).
Robby mengaku tidak terkait partai atau pun kenal dengan politikus dari partai mana pun. Ia mengaku tidak pernah bersentuhan dengan politik.
"Ibaratnya kalau perawan itu, saya ini 'perawan tingting', belum disentuh banyak orang. Saya tidak pernah bersentuhan dengan politik" sambung Robby.
Ia bahkan meminta Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK untuk menggelar debat terbuka di Komisi III DPR agar proses seleksi di parlemen nanti lebih transparan. Pria yang meraih gelar doktor di Australia ini mengaku maju sebagai calon pimpinan KPK karena didorong sejumlah lembaga swadaya masyarakat.
Awalnya, Robby pesimistis untuk mendaftarkan diri karena meragukan proses seleksi calon pimpinan KPK.
"Dan last minute (menit terakhir), orang-orang mendorong saya. Menurut mereka, mereka prihatin karena menurut mereka yang mendaftarkan diri kala itu predikatnya agak diragukan," kata Robby.
Perkuat pencegahan korupsi
Jika terpilih sebagai pimpinan KPK, Robby akan memperkuat upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Menurut dia, KPK saat ini lemah dalam bidang pencegahan. Kelemahan itu terlihat dari terus terjadinya operasi tangkap tangan, terutama di daerah-daerah. Oleh karena itu, jika terpilih sebagai pimpinan KPK, Robby akan berupaya memperbaiki integritas para pejabat, penyelenggara negara, atau penegak hukum dengan mengubah sistemnya. Dia menjamin tidak ada lagi oknum yang tertangkap tangan KPK kelak.
"Tidak ada lagi yang ditangkap karena sistemnya sudah berintegritas. Karena gini, jika suatu sistem itu tidak diperbaiki integirtasnya, kita nangkap orang di situ, terus nanti yang menggantikannya juga bisa tertangkap lagi. Kasihan kalau seperti itu, istilahnya kalau sekarnag itu, orang seperti malaikat, masuk sistem, bisa menjadi setan. Nah saya pengennya orang yang ibarat itu setan masuk ke sistem itu bisa jadi malaikan," papar Robby.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pansel Capim KPK menyerahkan nama Robby dan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas kepada Presiden Kamis (16/10/2014). Keduanya akan mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan di DPR. Selanjutnya, DPR akan memilih satu orang untuk mengisi posisi Busyro yang berakhir masa tugasnya pada Desember 2014.
Penulis: Icha Rastika