Jokowi Umumkan Harga BBM Baru, Pesan Pemerintah Siap Tanggung Risiko Kebijakan
JK mengatakan ada pesan yang ingin disampaikan pemerintah dengan Presiden menyampaikan langsung kabar buruk itu
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Presiden Joko Widodo (Jokowi), umumkan sendiri kenaikkan harga BBM bersubsidi malam tadi, Senin (17/11). Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK mengatakan ada pesan yang ingin disampaikan pemerintah dengan Presiden menyampaikan langsung kabar buruk itu.
JK dalam sambutannya di acara Risk And Governence Summit 2014, Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014), mengatakan bahwa pemerintah siap untuk menanggung risiko atas kebijakan pengurangan subsidi BBM itu.
"Yang umumkan itu presiden, (padahal) biasa menteri. Itu diputuskan presiden jam-jam akhir, sebuah message (red pesan) pada bangsa. Dia terima risiko untuk maju," katanya.
Wakil Presiden lebih lanjut menyampaikan bahwa pemerintah siap untuk tidak populer, pemerintah siap jika harus mendapat cercaan dari berbagai pihak atas keputusan pengalihan subsidi BBM ke sektor yang lebih produktif itu.
"Beda dengan (pemerintahan tahun lalu. Itu perbedaannya. Kalau naik BBM presiden umumkan, kalau turun menteri umumkan," ujarnya.
Setiap keputusan ada resiko nya kata Wakil Presiden, termasuk keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi. Namun demikian kata dia resiko itu pasti bisa diminimalisir.
Pemerintah saat ini kata dia menanggung resiko dari kebijakan yang salah. Anggran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) yang ada saat ini tidak mampu memberikan rangsangsan untuk pertumbuhan ekonomi. Karena uang negara sebelumnya banyak dibelanjakan ke sektor-sektor yang konsumtif.
"Terlalu besar birokrasi dan terlalu besar subsidi. Apa yang kita lakukan semalam adalah solusi perbaikan," tandasnya.