Beberapa Kelemahan dan Kelebihan Masing-masing Kurikulum
Anies mengatakan, penerapan Kurikulum 2013 (K-13) harus diterapkan secara matang dan teruji.
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 (K-13) di seluruh Indonesia sembari melakukan perbaikan dan pengembangan K-13. Melihat hal tersebut terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing kurikulum.
Anies mengatakan, penerapan Kurikulum 2013 (K-13) harus diterapkan secara matang dan teruji. Ia menegaskan kesiapan sekolah dalam memberlakukan K-13 harus mempertimbangkan guru dan murid. Adapun tiga evaluasi K-13 bisa berjalan lebih baik ke depannya yaitu menyangkut keselarasan ide dengan desain, ide dengan isi buku teks serta kesiapan sekolah dan guru.
Beberapa kelemahan penerapan K-13 yaitu masalah kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru, dan pelatihan kepala sekolah.
"Jangan sampai eksperimen yang belum teruji diterapkan. Kita harus tanyakan kesiapan guru dan murid bukan kepala dinas," kata Anies saat diskusi bertemakan "Mencari Kurikulum yang Maksimum" di Menteng, Jakarta, Sabtu (13/12/2013).
Mantan Rektor Universitas Paramadina mengatakan kesiapan dalam memberlakukan K-13 harus melihat kondisi guru sehingga tidak menimbulkan persoalan yang sekarang. Tujuannya, penerapan K-13 tidak dirasakan dipaksakan murid dan guru.
"Meski baik dikertas belum tentu baik kalau tidak diuji di lapangan," ucap penggagas program Indonesia Mengajar itu.
Meski ada yang menentang pergantian kurikulum bagi sekolah-sekolah yang baru menjalankan satu semester, Anies menyebut evaluasi penerapan K-13 harus dilakukan.
Menurutnya, proses uji coba yang dilakulan pada dua semester lebih terlihat dari pengembangan sekolah rintisan atau percontohan. Sekolah rintisan tersebut akan menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain agar K-13 bisa berjalan sesuai harapan.
Ia menambahkan, ruang kreativitas guru dan murid harus ditingkatkan dengan adanya evaluasi Kurikulum 2013 (K-13). Peningkatan ruang kreativitas tersebut ditingkatkan agar peserta didik lebih mandiri.
"Kita berencana memiliki sekolah rintisan dan kualitas pendidikan yang baik. Sekolah itu harus sebagai ekosistem pendidikan dan peningkatan kualitas. Evaluasi K-13 bisa dilakukan dengan melibatkan guru,"ucap Anies.
Sementara itu, Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinilai tidak selamanya buruk. Anies meminta perubahan kurikulum 2013 ke 2006 tidak perlu dikhawatirkan. Menurutnya, konsep kurikulum 2013 sebenarnya telah diakomodasi oleh kurikulum 2006.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.