Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perayaan Natal di GKI Ricuh, Mendagri Minta Pemda Selesaikan Secara Musyawarah

Kumolo menegaskan pemerintah daerah seharusnya mengayomi warganya yang melakukan ibadah

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perayaan Natal di GKI Ricuh, Mendagri Minta Pemda Selesaikan Secara Musyawarah
Tribunnews.com/Eri Komar Sinaga
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perayaan Natal di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin Bogor berakhir Ricuh. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan pemerintah daerah seharusnya mengayomi warganya yang melakukan ibadah.

"Bagaimanapun pemda harus mengayomi warganya. Soal ada aturan saya kira itu perlu dimusyawarahkan," kata dia di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (25/12/2014) siang.

Tjahjo menyebutkan, bahwa pihak Kemendagri telah mengutus tim dan sudah bertemu dengan pemerintah daerah.

Dia pun menekankan bahwa persoalan Gereja Yasmin harus diselesaikan secara musyawarah. "Kami terus memantau jangan sampai mengganggu ibadah," katanya.

Menurut Tjahjo, sebagai warga negara Indonesia harus tetap menjadi negara yang berdasarkan Bhineka Tunggal Ika dan majemuk dengan saling menggandengkan tangan tanpa ada pengecualian meskipun berbeda-beda suku, ras, dan agama.

"Sebagai bangsa yang menempatkan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa), kita bisa menjaga dengan baik hubungan Agama apapun. Semua harus menjaga dan saling toleransi," kata Tjahjo.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Ia berjanji akan secara bertahap menyelesaikan persoalan ini,"Kami pelan-pelan menyelesaikan dengan baik. Kami telah kirmkan tim kesana," usainya.

Dia berharap semoga dengan perayaan Natal dan memasuki tahun baru 2015 semua kalangan bersatu.

Sebelumnya, Perayaan Natal di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, Kota Bogor, berakhir ricuh. Puluhan jemaat terlibat keributan dengan petugas Satpol PP Kota Bogor dan sekelompok orang yang tak setuju dengan adanya GKI Yasmin.

Keributan terjadi, lantaran petugas Satpol PP dan sekolompok orang itu hendak membubarkan prosesi doa di depan gerbang Gereja Yasmin, Kamis (25/12/2014).

Suasana makin memanas, ketika jemaat yang rata-rata didominasi oleh kaum wanita itu enggan membubarkan diri dari lokasi, setelah petugas meminta agar tak menggelar kegiatan di Gereja Yasmin.

"Hei, mau apa lo semua ke sini. Di sini bukan tempat ibadah," ucap salah satu warga yang menentang keberadaan GKI Yasmin. Warga yang satu lagi menimpal, "Kalau enggak mau bubar dari sini, gue bubarin paksa," katanya.

Intimidasi dan kata-kata kasar terus terlontar dari sekelompok orang yang tidak setuju dengan adanya GKI Yasmin. Aksi baku hantam pun nyaris terjadi, tatkala beberapa jemaat GKI Yasmin balik melawan.

"Kami bukan teroris, kami hanya ingin beribadat," kata salah satu jemaah GKI Yasmin sambil berteriak. Sejumlah jemaat pun histeris seketika, bahkan sampai menitikan air mata akibat perlakuan intimidasi yang mereka terima.

Jemaat pun akhirnya terpaksa membubarkan diri dari lokasi, dan dikawal oleh petugas kepolisian serta Satpol PP.

Polemik GKI Yasmin memang sudah berlangsung cukup lama. Pemerintah Kota Bogor, di era kepimpinan Diani Budiarto telah mencabut surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas Gereja Yasmin pada tanggal 11 Maret 2011.

Saat itulah, Gereja Yasmin disegel sampai saat ini. Hingga hari ini, jemaat GKI Yasmin terpaksa beribadah secara sembunyi-sembunyi. Kegiatan ibadah dilakukan bergantian di rumah jemaat. Sesekali mereka melaksanakan peribadatan di depan Istana Negara Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas