Satelit Bakamla Deteksi Benda Tak Lazim 400 Mil Laut dari Bibir Pantai Laut Timur Belitung
Titik tersebut berada pada jarak 400 mil laut dari bibir pantai. Dicky menambahkan, titik benda tak lazim itu terdeteksi satelit Bakamla Minggu pagi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Asmoro
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengirim Kapal KN 4.801 Bintang Laut menuju titik koordinat yang menunjukkan objek tak lazim yang ditangkap sistem Peringatan Dini Stasiun Bumi Bakamla Bangka Belitung.
Sekretaris Badan Keamanan Laut (Bakamla) Dicky R Munaf mengatakan objek tak lazim tersebut dideteksi berada di laut timur Belitung.
Titik tersebut berada pada jarak 400 mil laut dari bibir pantai. Dicky menambahkan, titik benda tak lazim itu terdeteksi satelit Bakamla Minggu pagi pukul 08.50.
"Pukul 09.00 kami langsung berangkatkan Kapal KN 4801 Bintang Laut menuju lokasi. Hanya saja saat ini kapal lego jangkar," terang Dicky.
Begitu mendapat kabar tentang hilangnya pesawat AirAsia, Bakamla menelusuri keberadaan pesawat melalui radar satelit di enam titik. Di antaranya radar di Bali, Batam, Babel dan lain-lain.
"Radar di Bali juga diperlukan dalam upaya menelusuri keberadaan pesawat. Karena mungkin saja pesawat terlebih dahulu terbang ke arah timur sebelum menuju Singapura lantaran pertimbangan arah angin," beber Dicky.
Pada Minggu malam, Kapal KN 4.801 Bintang Laut milik Bakamla melego jangkar di dekat lokasi target pencarian. Menurut Dicky, kapal tersebut berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari titik perkiraan.
Belum ada perkembangan dari proses penyisiran yang dilakukan pihak Bakamla setelah proses pencarian dihentikan tadi malam lantaran faktor cuara. Senin pagi, pencarian dilakukan lantaran cuaca kembali cerah.