Hendropriyono: Saya Berjuang di Kubu Jokowi Bukan Karena Kedudukan
Senin (19/1/2015) lalu, Presiden Jokowi resmi melantik sembilan anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres)
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Senin (19/1/2015) lalu, Presiden Jokowi resmi melantik sembilan anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres). Mereka antara lain, Sidarta Danusubrata, Suharso Monoarfa, Jan Darmadi, Rusdi Kirana, Yusuf Kartanegara, Subagyo Hadi Siswoyo, Abdul Malik Fadjar, Sri Adiningsih, dan Hasyim Muzadi. Nama mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono sempat diusulkan. Hendropriyono menolak pinangan Presiden Jokowi.
"Sebelumnya memang saya sudah dipanggil Presiden, untuk berdiskusi masalah Ketua Dewan Pertimbangan. Dalam kesempatan itu saya sampaikan, bahwa diri saya sudah tidak layak apabila ditunjuk," kata Hendropriyono dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Rabu (21/1/2015).
"Demikian juga saya katakaan kepada ibu Mega dan bapak Surya Paloh. Alasannya, Anak saya ada di pemerintahan, malah menantu saya ada di istana, karena jadi Dan Paspam Pres. Tidak elok sama sekali jika saya juga ada disana," kata Hendro lagi.
Hendro kemudian mengungkap, dirinya sudah tiga kali duduk di kabinet. Hal ini yang juga menjadi pertimbangannya menolak tawaran tersebut. Menurutnya, tidak baik bagi Indonesia yang 250 juta penduduknya. Ia merasa seperti tidak ada oarng lain saja, yang lebih layak daripadanya untuk menempati posisi tersebut..
"Saya berjuang di kubu Jokowi, bukan karena saya ingin kedudukan. Tapi demi masa depan bangsa Indonesia agar lebih baik. Usia sy thn ini sudah 70 tahun, saya harus tahu diri bahwa sudah saatnya saya harus berhenti," Hendropriyono menegaskan.