Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Pesawat AirAsia Jatuh Co Pilot Kemudikan Pesawat

Co-pilot pesawat mengemudikan pesawat AirAsia QZ8501dengan diawasi oleh kapten pilot sekitar tiga menit

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Sebelum Pesawat AirAsia Jatuh Co Pilot Kemudikan Pesawat
AFP
Sumber mengatakan kepada WSJ bahwa peneliti percaya First Officer Rémi-Emmanuel Plesel warga Perancis, menerbangkan pesawat karena melakukan manuver untuk menghindari badai pada 28 Desember perjalanan ke Singapura dari Surabaya, Indonesia. - 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Co-pilot pesawat mengemudikan pesawat AirAsia QZ8501dengan  diawasi oleh kapten pilot sekitar tiga menit sebelum pesawat jatuh ke laut menurut penjelasan Komite (NTSC) Indonesia Nasional Keselamatan Transportasi , Kamis (29/1/2015)

" Temuan kedua,sebagai co-pilot  biasanya duduk di sebelah kanan kokpit. Pada saat itu, co pilot menerbangkan pesawat, " kata kepala penyidik untuk NTSC, Mardjono Siswosuwarnomengatakan pada konferensi pers. "Kapten, duduk di sebelah kiri, salah satu contoh dari hasil pemantauan"

Semua awak benar bersertifikat dan pesawat itu dalam kondisi baik ketika berangkat Surabaya untuk Singapura pada 28 Desember dengan 162 orang di dalamnya, ia menambahkan.

Mardjono mengatakan perekam data penerbangan memberikan "gambaran yang cukup jelas" dari apa yang terjadi di saat-saat terakhir QZ8501 penerbangan.

Dia mengatakan, pesawat telah jelajah pada ketinggian yang stabil sebelum kecelakaan. "Pesawat itu terbang dalam batas-batas berat badan dan dalam keadaan seimbang" katanya.

Mardjono dan peneliti lainnya tidak menjelaskan apa yang mungkin telah menyebabkan pesawat tersebut jatuh.

Laporan awal mengenai QZ8501 hanya mengumpulkan data dan fakta kasus. Ini akan dipelajari selama tahap analisis untuk menentukan kecelakaan.

BERITA REKOMENDASI

Kapten Ertata Lananggalih, Senior penyidik keselamatan udara, mengatakan saat ada awan badai pesawat naik ke ketinggian 44.000 ft. Pilot diminta untuk terbang di 38.000 ft bukannya 32.000 ft, tapi diberikan izin untuk naik ke 34.000 kaki.

Pada ketinggian 32.000 kaki, pesawat miring ke kiri sebelum naik ke sekitar 37.400 kaki dalam waktu sekitar 30 detik. Butuh waktu 30 detik untuk kembali ke posisi32.000 ft, setelah itu mulai jatuh perlahan, sekitar tiga menit untuk terjun ke laut.

Kepala NTSC Tatang Kurniadi mengatakan kepada konferensi pers yang sama bahwa Indonesia telah menyerahkan laporan awal pada kecelakaan ke Civil Aviation Organisation (ICAO) pada Rabu, sebagaimana disyaratkan oleh peraturan penerbangan global.(ST)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas