Tekat Wiranto Bawa Hanura Menembus Partai Papan Tengah
Wiranto ingin agar perolehan suara Partai Hanura tidak lagi masuk daftar partai papan bawah pada pemilu selanjutnya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM -Musyawarah Nasional II Partai Hati Nurani Rakyat tidak mematok target suara khusus yang harus dicapai Ketua Umum Hanura 2015-2020 Wiranto dan jajaran pengurusnya pada Pemilihan Umum 2019.
Meski demikian, Wiranto ingin agar perolehan suara Partai Hanura tidak lagi masuk daftar partai papan bawah pada pemilu selanjutnya.
”Hanura harus bisa menerobos ke papan tengah dan itu sangat mungkin karena ada semangat, kebersamaan, antusiasme, dan organisasi yang solid,” ujar Wiranto yang dikukuhkan kembali memimpin Hanura untuk periode 2015-2020 dalam Rapat Pleno Munas II Partai Hanura yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/2).
Pada munas tersebut, seluruh komponen partai peserta munas secara aklamasi memilih Wiranto sebagai ketua umum. Pemilihan Wiranto secara aklamasi, seperti yang terjadi pada Munas I tahun 2010.
Menurut Sekretaris Panitia Pelaksana Munas II Partai Hanura Wishnu Dewanto, keinginan segenap komponen partai agar Wiranto memimpin Partai Hanura kembali disebabkan banyak hal. Wiranto dinilai masih figur sentral dan terbukti bisa membawa Hanura, partai yang terbilang masih baru, lolos ambang batas pemilihan pada Pemilu 2009 dan 2014.
Selain itu, Wiranto juga dinilai berhasil meningkatkan perolehan suara Partai Hanura pada Pemilu 2014 sehingga jumlah anggota legislatif di pusat dan daerah meningkat cukup signifikan. Jumlah anggota legislatif dari Partai Hanura hasil Pemilu 2009 sebanyak 934 orang, meningkat menjadi 1.278 orang pada Pemilu 2014.
Tak hanya itu, Wiranto juga dianggap berhasil menentukan sikap politik partai saat Pemilu Presiden 2014. Kebijakannya mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang akhirnya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden membuat sejumlah kader Partai Hanura bisa masuk di dalam pemerintahan. Hal ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah Partai Hanura karena sebelumnya Hanura memilih berada di luar pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
”Tidak ada target khusus bagi Wiranto. Untuk target perolehan suara itu nanti diserahkan kepada Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu). Mereka yang lebih tahu dinamika politik menjelang pemilu dan perkiraan suara yang bisa dicapai,” ujar anggota Panitia Pengarah Munas II Partai Hanura, Gusti Randa, seusai rapat pleno tersebut.
Rapat pleno juga memutuskan Bappilu harus masuk dalam struktur organisasi partai. Tidak seperti sebelumnya, Bappilu dibentuk baru menjelang pemilu.
Selama dua kali pemilu yang diikuti Hanura, yakni Pemilu 2009 dan 2014, perolehan suara Hanura hanya menempatkannya di papan bawah di antara partai-partai yang lolos ambang batas pemilihan. Pada Pemilu 2009, Hanura hanya meraih 3,77 persen suara. Pemilu 2014, Hanura meraih 5,26 persen suara.
Setelah terpilih, Wiranto dibantu anggota formatur, yakni Chaeruddin Ismail dan Miryam S Haryani (pengurus DPP 2010-2015), serta Ongen Sangadji (Ketua DPD DKI Jakarta) dan Ayu Hasanusi (perwakilan dari DPD) akan menyusun kepengurusan DPP yang baru. (APA)