Puan Sebarkan Revolusi Mental ke Generasi Muda
Puan mengajak generasi muda untuk belajar menghadapi perbedaan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani terus menyebarkan gagasan dan semangat revolusi mental ke masyarakat, terutama generasi muda yang akan memimpin Indonesia pada masa mendatang.
"Tidak mungkin Indonesia punya masa depan kalau kita tidak bergotong royong membangun bangsa," kata Puan saat menjadi pembicara kunci dalam kuliah umum bertajuk "Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Berbudaya dan Berwawasan Internasional," di Kantor Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Dalam acara itu, Puan yang merupakan salah satu tokoh muda nasional memberikan semangat dan motivasi kepada peserta yang kebanyakan berlatarbelakang mahasiswa dan pemuda Muhammadiyah. Ia meminta generasi muda Indonesia dan secara khusus kaum muda Muhammadiyah untuk ikut terlibat membangun negeri.
"Kalau kita ingin menjadi pemimpin maka kita harus menjalankan setiap tugas yang diberikan sekuat tenaga, apa pun hasilnya. Saya selalu berusaha dan berjuang untuk menjadi dan mendapatkan sesuatu. Saya yakin adik-adik akan menjadi pemimpin masa depan," ujar Puan.
Oleh karena itu, kata Puan, generasi muda saat ini harus menyiapkan diri yang dimulai salah satunya dengan cara mengubah mental. Sebab, kata Puan, jati diri bangsa Indonesia saat ini mulai luruh. Kebanyakan warga, lanjut Puan, ragu-ragu menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia.
Itu mengapa, kata Puan, revolusi mental yang digelorakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini begitu sangat penting. "Tujuan Revolusi Mental adalah bagaimana nantinya manusia-manusia Indonesia berbudaya, bisa berkompetisi tidak hanya di indonesia, tapi juga berdaya saing global," ujar Puan.
Di samping itu, Puan juga mengajak generasi muda untuk belajar menghadapi perbedaan. Menurutnya, perbedaan jangan sampai menghancurkan bangsa Indonesia.
"Jangan sampai kita ini sepertinya musuhan. Semua bisa dilakukan secara musyarawah. Apa pun yang kita lakukan jangan sampai NKRI terpecah-pecah. Boleh kita berseberangan, berbeda, tapi ada konstitusi yang menyatukan bangsa ini," ujar Puan.
Secara khusus, Puan kepada generasi muda Muhammadiyah mengajak Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi besar di Indonesia membantu pemerintah ikut serta membangun Republik Indonesia melalui sembilan program Nawa Cita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.