Agen ISIS Diduga Mau Buka Kantor
Terduga agen ISIS di Jakarta, Aprimul Hendri alias Mul, diduga hendak membuka kantor di rumah kontrakannya di Jakarta Selatan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Terduga agen ISIS di Jakarta, Aprimul Hendri alias Mul, diduga hendak membuka kantor di rumah kontrakannya di Jakarta Selatan. Para tetangga melihat sejumlah perlengkapan kantor telah didatangkan ke rumah dua lantai yang tarif sewanya sebesar Rp 25 juta per tahun.
Erni, tetangga Mul, mengatakan bahwa beberapa waktu lalu, ada sejumlah perabot kantor yang dikirim ke rumah Mul. "Sepertinya rumahnya mau dijadikan kantor, soalnya banyak perlengkapan kantor yang diturunkan dari mobil bak, misalnya filing cabinet dan meja kerja. Cuma saya nggak tahu kantor apa," papar Erni.
Erni mengatakan bahwa rumah Mul sering terbuka dan didatangi banyak orang. Namun, para tamu Mul bukanlah warga setempat. "Pintunya selalu terbuka, hampir setiap hari ada teman-temannya yang datang," kata Erni.
Menurutnya Mul tidak memiliki rutinitas layaknya karyawan kantor, yang berangkat pagi pulang sore. Mul pergi dan datang pada jam yang tidak tentu. "Kalau menurut saya, dia tidak bekerja karena lebih sering di rumah. Kalaupun keluar rumah, waktunya tidak tentu. Bisa pagi, bisa siang," katanya. "Bahkan, terkadang mobilnya seharian tetap parkir di depan rumah," imbuhnya.
Sebelumnya, Aprimul Hendri ditangkap aparat Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Polri pada Sabtu (21/3). Dia diduga merekrut ataupun mendanai sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang bersedia berangkat ke Suriah dan bergabung Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS).
Penangkapan itu diikuti penggeledahan rumah Mul di Komplek Perdana, Petukangan, Jakarta Selatan. Mul menempati rumah itu sejak 19 Januari 2015. Meski pintu rumahnya kerap terbuka dan kedatangan banyak tamu, namun Mul bukanlah orang yang terbuka kepada para tetangganya. Menurut Erni, Mul tidak pernah bergaul. Meski berpapasan atau bertatap muka, Mul tidak pernah menyapa Erni.
"Bukan cuma kurang bergaul, Mas, tapi tidak pernah sama sekali. Seharusnya sebagai tetangga kan saling bertegur sapa," ujar Erni yang ditemui Senin (23/3).
Erni mengaku sering melihat Mul ketika sedang membersihkan sampah di pekarangan depan maupun di tepian jalan di depan rumahnya. Namun, Mul buru-buru memalingkan muka apabila secara tak secara beradu pandang dengan Erni. "Selalu memalingkan muka apabila tidak sengaja bertatapan, kayaknya dia tidak mau dilihat," katanya.
Istri Mul juga bersikap sama. Perempuan bercadar itu tidak pernah menegur Erni ketika mereka berpapasan. Erni pun mengaku sama sekali tidak tahu latar belakang keluarga Mul. "Jangan kan latar belakangnya, nama istrinya saja saya juga tidak tahu," katanya.
Erni menjelaskan, secara perawakan, Mul tergolong mungil. Mul yang berjenggot tersebut sering mengenakan baju koko ketika di luar rumah.
Erni mengaku pernah secara tidak sengaja melihat wajah istri Mul. "Waktu itu, istri Mul sedang mengintip keluar. Wajahnya tergolong cantik," tuturnya.
Erni yang rumahnya persis di seberang rumah Mul mengaku kepada tetangga barunya itu. Pasalnya Mul kerap menerima tamu. "Tertutup kepada tetangga tapi banyak temannya yang datang dan penampilan mereka hampir sama," katanya.
Erni juga curiga karena Mul menggantung dua pedang yang disilangkan di dinding ruang tamunya. Hiasan dinding tersebut terlihat dari luar ketika pintu depan terbuka.
Menurut Erni, Mul tinggal di rumah itu bersama istri dan anaknya yang diperkirakan berusia kurang dari tiga tahun. Selain mereka, di rumah tersebut juga ada perempyan dewasa yang diduga kerabat Mul.