TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas di Suriah terus bertambah. Kabar terakhir, anak dari Abu Jibril yakni Ridwan Abdul Hayyie (23) tewas di Suriah, Kamis (26/3). Namun pihak keluarga membantah bahwa Ridwan bergabung dengan ISIS.

Kabar tewasnya Ridwan disampaikan pertama kali oleh pengamat teroris Al Chaidar melalui laman facebooknya. Al Chaidrah mengabarkan bahwa Ridwan tewas di Idlib, salah satu wilayah di Suriah yang selama ini tensi pertempuran antara gerilayan dengan pasukan pemerintah Suriah sangat sengit.

Al Chaidar juga mengunggah foto Ridwan di Suriah yang duduk di bebatuan sambil memegang senjata laras panjang. Tribun juga mendapati foto Ridwan memakai seragam loreng tentara dengan penutup kepala.

Sang kakak yakni Muhammad Jibril juga membenarkan adiknya telah meninggal di Suriah. Ridwan tewas diduga tertembak tank.

"Adikku tercinta, kau telah pergi menjemput bidadari surga, disaat impian itu selalu ingin ku gapai, namun Allah lebih memilihmu dahulu sebelumku, Ya Allah, terimalah adikku tercinta ini sebagai syuhad' dijalanMU, Syahid Insyaa Allah..sampai jumpa kembali di Syurga nanti, insyaa Allah," tulis Mumammad Jibril pada laman facebooknya.

Ridwan tewas di Idlib yang selama ini menjadi kancah peperangan bagi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melawan tentara pemerintahan Suriah.

Akhir Oktober 2014, militan ISIS merebut kota itu dan membantai ratusan tentara Suriah.

Sang ayah yakni Abu Muhammad Jibril Abdurrahman alias Abu Jibril membenarkan kabar putra keenamnya tewas dalam pertempuran di Suriah.

Namun Abu Jibril membantah Ridwan bergabung dengan ISIS. Menurut Abu Jibril, Ridwan berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan jemaah Usroh, Al- Qaeda cabang Suriah.

Ridwan berangkat ke Suriah sebagai perwakilan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) untuk memerangi rezim Syiah-Suriah Nushairiyah pimpinan Bashar Assad. Dan MMI tidak setuju dengan gerakan yang dilancarkan ISIS.

Abu Jibril juga kecewa berat kalau anaknya disebut bergabung dengan ISIS. Apalagi, MMI selama ini tidak setuju dengan gerakan yang dilancarkan ISIS. "Jadi tidak benar Ridwan bergabung dengan ISIS. Kami kecewa kalau putra kami dsebut ISIS," tegas Abu Jibril.

Ridwan yang lahir 16 Juni 1993 ini adalah anggota rombongan pertama Majelis Mujahidin Indonesia yang terbang ke Suriah. Rombongan itu terdiri atas enam orang. Ridwan berencana hanya tiga bulan di sana.

Namun hingga meninggal, Ridwan belum pernah kembali ke Indonesia. Seluruh teman-temannya sudah kembali ke tanah air.(tribunnews/ter/gle/fik/kompas.com)