Kemenlu: Konferensi Asia Afrika Bisa Tingkatkan Pariwisata
Pemerintah Indonesia menganggap Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang digelar di Jakarta dan Bandung dapat meningkatkan devisa dari pariwisata.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menganggap Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA) yang digelar di Jakarta dan Bandung sebagai momentum strategis, menciptakan devisa bagi negara.
"KAA adalah momentum, dan momentum tidak perlu ditunggu tapi harus diciptakan, antara lain KAA juga akan kita manfaatkan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia AM Fachir di Jakarta, Senin (30/3/2015).
Devisa yang masuk bisa dari beragam kerjasama di antaranya sektor pariwisata. Saat ini Kementerian Pariwisata menargetkan melipatgandakan kunjungan turis asing, melampaui angka 10 juta.
Ini berbeda jauh dengan kunjungan turis asing di negara ASEAN lainnya. Sebut saja Thailand dan Malaysia, yang kebanjiran turis asing mencapai 20 juta lebih per tahun.
Menurut Ketua Pelaksana Harian Diplomasi Ekonomi Kemenlu, Ngurah Swajaya, penggandaan jumlah wisatawan asing sangat mungkin terjadi. Ada peningkatan permintaan visa untuk tujuan wisata.
"Target Kemenpar melipatkgandakan turis sampai 2019 menjadi 20 juta, secara optimis mungkin bisa dicapai. Selalu ada peningkatan dan sudah mulai melebar ke beberapa negara. Negara di Asia Tengah, berdasarkan pantauan dari permintaan visa, ada permintaan yang meningkat," kata Ngurah.
Sekarang perlu diperhatikan adalah menyelesaikan hambatan di dalam negeri seperti memoles infrastruktur menjadi lebih menarik dan mempercantik daerah-daerah tujuan wisata. Kondisi itu memudahkan Kemenlu mempromosikan destinasi wisata tanah air.