SETARA: 9,5 Persen Responden Setuju Gerakan ISIS
Dari 75,3 persen responden itu memiliki pandangan yang beragam.
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SETARA Institute melakukan survei tentang "Persepsi Siswa SMU Negeri di Jakarta dan Bandung terhadap Toleransi" terkait semakin masifnya gerakan ekstrim Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Direktur riset SETARA Institute, Ismail Hasani menyebutkan berdasarkan survei yang dilakukan pada 9-15 Maret 2015, sebanyak 515 responden atau 75,3 persen mengetahui tentang ISIS namun tak setuju dengan gerakan tersebut.
Dari 75,3 persen responden itu memiliki pandangan yang beragam. Sebanyak 36,3 persen responden berpendapat ISIS merupakan kelompok teror yang sadis sedangkan 30, 6 persen responden menganggap ISIS sebagai pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama.
"Yang setuju gerakan ini sebanyak 9,5 persen atau 49 responden. Jika, melihat responden sebanyak 684, maka 49 respondeni ini berarti 7,2 persen. Maka, setidaknya ada 1 dari 14 siswa yang setuju gerakan ISIS,"kata Ismail saat konfrensi pers bertajuk "Target Kelompok Muda Indonesia dalam Ancaman Bidikan ISIS !" di Jakarta, Senin (30/3/2015).
Dari 9,5 persen responden yang setuju dengan gerakan ISIS, Ismail menuturkan dukungan itu tak terlepas dari perjuangan kelompok ekstrim itu untuk mewujudkan negara dengan Khilafah Islamiyah.
Meski ada 9,5 persen responden setuju dengan ISIS, Ismail menegaskan siswa belum pasti tertarik bergabung dengan ISIS. Namun, SETARA mengingatkan pemerintah persentase tersebut bisa menjadi peringatan serius bagi Indonesia.
Dalam survei yang dilaksanakan SETARA di SMU yang berada di Jakarta dan Bandung itu melibatkan sampel 114 sekolah dengan rincian 76 sekolah di Ibukota negara dan 38 di kota kembang. Dari masing-masing sekolah itu diambil 6 siswa/siswi sebagai responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of errror sebesar 4,7 persen.