Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tindakan BNPT dan Kominfo Tutup Situs Islam Dinilai Sudah Tepat

Kendati demikian keputusan pemerintah tersebut dianggap tepat apalagi dilakukan demi kemaslahatan manusia

zoom-in Tindakan BNPT dan Kominfo Tutup Situs Islam Dinilai Sudah Tepat
Edwin Firdaus/Tribunnews.com
Para Pemimpin Redaksi Situs Islam yang diblokir Pemerintah saat mendatang kantor Kemenkominfo, di Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2015) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penutupan situs-situs berita Islam di dunia maya oleh pemerintah terus menuai pro dan kontra.

Kendati demikian keputusan pemerintah tersebut dianggap tepat apalagi dilakukan demi kemaslahatan manusia.

“Teknologi informasi harus digunakan untuk kemaslahatan manusia bukan untuk menyebarkan paham radikalisme
yang dapat menghancurkan sesuatu,” kata Pengamat Media dan Komunikasi Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing dalam pernyataannya, Selasa(31/3/2015).

Emrus mengatakan tindakan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kemenkominfo tersebut sudah tepat guna melakukan pengawasan dan perlawanan terhadap radikalisme.

“Sangat tepat pemerintah mengawasi dan melawan radikalime yang tersebar di Indonesia melalui dunia maya seperti Kemenkoinfo dan BNPT," kata Emrus.

Menurutnya ada dua keahlian utama yang dibutuhkan pada lembaga ini, yaitu keahlian Informasi Teknologi (IT) yang mengurusi teknologi komunikasi, termasuk memblokir dan menghadapi serangan virus yang dapat merusak jaringan internet yang kita gunakan melawan paham radikalisme.

Kedua lanjut Emrus adalah keahlian menganalisa, merancang pesan yang mampu melawan dan ‘menjinakkan’ isi pesan radikal yaitu ilmuwan komunikasi.

Berita Rekomendasi

Kemasan pesan yang dibangun juga harus mampu menciptakan deradikalisme di tengah masyarakat.

Sementara itu pakar komunikasi dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya, Catur Suratnoaji mengatakan bahwa selain memakai media sosial, upaya membendung paham radikal juga harus melalui komunikasi interpersoanal.

"Deradikalisasi juga harus dikombinasikan dengan pengaruh key person kepada sekelompok orang
dengan diskusi dan beberapa upaya persuasi secara personal,” kata Catur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas