Pelajar WNI Tak Mau Pulang dari Yaman Sebelum Perang
Gelombang evakuasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan warganya di Yaman ternyata tidak dipatuhi seluruhnya.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang evakuasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan warganya di Yaman ternyata tidak dipatuhi seluruhnya. Masih banyak warga negara Indonesia (WNI) yang enggan dievakuasi keluar Yaman.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan sejumlah pihak yang menolak dievakuasi yakni para pelajar. Mereka menilai kondisi mereka masih aman, meski konflik di negara tersebut kini makin memanas.
"Kebanyakan dari mereka bilangnya 'Kalau sudah perang baru mau dipulangkan' (ke tanah air)," kata Lalu Muhammad Iqbal di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Minggu (5/4/2015).
Iqbal datang bersama rombongan Menlu Retno Marsudi guna menyambut kedatanganan para WNI yang berhasil dievakuasi dari Yaman.
Para WNI tersebut berjumlah 110 orang. Mereka dipulangkan ke Tanah Air menggunakan tiga maskapai yakni Etihad Airways, Qatar Airways dan Emirates. "Prioritasnya yang dipulangkan itu keluarga, anak-anak, keluarga yang sakit atau hamil," kata Iqbal.