Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cinta Tanah Air Bisa Jadi Alat Perangi ISIS

Jika mereka menghayati arti cinta tanah air, radikalisme dan kepergian mereka ke Suriah tidak akan pernah terjadi

zoom-in Cinta Tanah Air Bisa Jadi Alat Perangi ISIS
Daily News
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror bom bunuh diri di Afghanistan Sabtu (19/4/2015) di luar sebuah bank yang menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 125. 

Menurutnya, terkait beberapa keragaman agama, suku dan kebudayaan di Indonesia ada beberapa pemahaman berbeda tentang cinta tanah air.

Tapi justru pemahaman cinta tanah air yang berbeda-beda membuat rasa rasa nasionalisme muncul untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, sesuai dengan agama masing-masing.

"Agama dan keyakinan itu bisa menjadi transformasi dalam mewujudkan perdamainan dan itulah yang dinamakan Indonesia. Saat Islam menjadi yang terbesar di Indonesia sekarang, kehidupan beragama bisa menjadi harmonis dan bisa berdampingan satu sama lain. Jika hal itu ditanamkan dan diperkuat, saya yakin faham-faham radikalisme akan sulit masuk ke negara kita,"ujar Kiai Maman.

Ia menilai, paham transnasional seperti ISIS harus dilawan dengan rasa
nasionalisme yang tinggi.

"Kita mengatakan Islam Indonesia, Kristen Indonesia, tetapi kita sepakat dengan identitas masing-masing sehingga toleransi berjalan dengan baik dan bisa berpikir moderat dalam memahami perbedaan," tukasnya.

Ideologi kedua, lanjut Kiai Maman adalah ideologi transaksional.

Ideologi ini, orang selalu menghitung materi dalam membuat keputusan.

BERITA REKOMENDASI

"Ini salah salah satu yang ditawarkan ISIS. Orang berbondong-bondong bergabung dengan ISIS, karena 183 miliar per hari yang dihasilkan ISIS. Jadi kalau bergabung dengan ISIS, mereka akan mendapat banyak uang dan bisa berjihad atas nama Islam. Itu adalah promosi yang efektif bagi ISIS, meski sebenarnya hanya ilusi. Apalagi cara-cara ISIS jauh dari ajaran agama Islam. Tidak mungkin ada agama yang membolehkan membunuh, penghinaan terhadap wanita, menghancurkan
situs-situs agama," ungkap Kiai Maman.

Untuk melawan propaganda itu, Kyai Maman menggarisbawahi bagaimana kebijakan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat berjalan efektif.

"Kemiskinan dan kebodohan membuat orang mau bergabung dengan kelompok radikal ekstrem. Orang yang menghitung
materi akan hilang ketika ia mencintai Indonesia. Caranya, buat kepastian hukum, hilangkan korupsi, dan sejahterakan masyarakat
Indonesia. Ini menjadi tugas berat kita bersama, terutama pemerintah Republik Indonesia," tukas Maman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas