SBY Jangan Terpilih Sebagai Ketua Umum Secara Aklamasi Seperti Megawati
Partai Demokrat diduga sedang mengalami masalah sehingga harus dipimpin orang yang sangat berkemampuan.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat diduga sedang mengalami masalah sehingga harus dipimpin orang yang sangat berkemampuan.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrati Edhie Baskoro Yudhoyono sempat mengemukakan kepada Presiden Joko Widodo agar partai berlambang bintang mercy itu tidak di-Golkar-kan.
Pengamat komunikasi politik, Effendy Ghazali, mengungkapkan pasti ada makna tersirat di balik pernyataan Ibas.
"Tantangan mereka kan agak realistis yaitu jangan sampai terpecah belah. Ibas sudah mengatakan itu, bukan saya," ujar Effendi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (25/4/2015).
Untuk itu, Effendi tidak mempermasalahkan apabila nantinya Susilo Bambang Yudhoyono terpilih lagi sebagai ketua umum.
Kata Effendi, ketua umum partai itu adalah manager yang baik untuk partai itu sendiri.
Persoalan partai, kata Effendi, memang menjadi bahasan yang menarik. Dua partai politik terlibat dua dualisme kepengurusan yakni Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar.
Untuk itu, jika Partai Demokrat memandag SBY sosok yang bisa membawa partai itu keluar dari masalah tersebut, tentu tidak ada masalah.
"Jadi kita pada bagian yang lain harus kesal juga pada orang yang mengatakan SBY harus terpilih secara aklamasi. Itu tidak boleh. Bahwa kemudian mereka memilih secara aklamasi, itu tidak apa-apa. Terpilih secara aklamasi dengan PDIP nggak boleh," tukas Effendi.